Kemendes PDTT Tinjau Program Padat Karya di Pattalassang
Kunjungan Kemendes
Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo meninjau langsung program padat karya tunai irigasi dan perbaikan jalan tani. -IST-

GOWA – Warga di Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kini mendapat harapan baru dengan dibangunnya jalan usaha tani dari dana desa dengan skema padat karya tunai. Jalan tani tersebut menjadi salah satu nadi perekonomian masyarakat desa yang 90% bermatapencaharian sebagai petani.

Ditengah guyuran hujan dan menggunakan sepatu boot, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gowa, Muh Asrul meninjau langsung aktivitas padat karya tunai pembangunan jalan tani.

“Kami melihat pekerjaan program padat karya tunai yang dibiayai dana desa. Mereka bangun jalan desa, jalan ditengah sawah sampai jembatan. Selama ini masyarakat harus mutar, jadi kalau hujan repot. Sekarang masyarakat lebih mudah,” ujarnya usai meninjau jalan usaha tani di Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Kamis (15/2).

Jalan tani sepanjang 200×2 meter dan jembatan besi sepanjang 4 meter tersebut dialokasikan dari anggaran dana desa tahun 2018 yaitu sebesar Rp 117 juta. Anggaran sekitar Rp 38 juta diantaranya digunakan untuk upah pekerja. Pengerjaan dengan skema padat karya tunai ini melibatkan sekitar 50 orang warga miskin dan pengangguran di desa. Upah untuk tukang sekitar Rp 122.000 dan upah untuk pekerja sekitar Rp 102.000 per hari.

Sementara itu, Kepala Desa Borong Pala’la, Ramli Supriadi menyatakan, pemanfaatan dana desa sudah sesuai hasil. Sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi terus dibangun. Pembangunannya pun sudah sesuai dengan hasil musyawarah desa.

“Apa yang kita bangun sesuai dengan kebutuhan warga. Kami fokus pada petani karenanya membuat jalan tani. Kalau dulu susah untuk pelihara padi, susah beli pupuk ke luar dan susah bawa hasil panen, maka dibuatkan jalan usaha tani dari dana desa ini,” ujar Ramli.

Salah satu warga yang merasakan langsung pemanfaatan dari jalan usaha tani, Baharudin, menyatakan bahwa dulu jika ke sawah harus memutar dengan jarak 2 km dan jalanan berlumpur. Namun dengan adanya perbaikan jalan, dirinya kini hanya menempuh sepanjang 1 km..

“Dengan adanya jalan tani ini memudahkan kami untuk mengangkut hasil panen. Yang dulunya kami harus jalan kaki atau menggunakan kuda saat mengangkat hasil panen, selain itu membutuhkan waktu yang lebih lama, sekarang setelah ada jalan tani kami bisa mengangkut hasil panen dengan kendaraan bermotor dan lebih cepat,” ujarnya optimis.

Selain meninjau langsung pelaksanaan padat karya tunai irigasi dan perbaikan jalan desa ini, Eko Putro Sandjojo juga memberikan bantuan modal untuk 15 Bumdes dan meninjau pameran Bumdes dan pasar murah serta simulasi pengelolaan posyandu.(IST)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

79 − 70 =