Musrenbang Anak Wadah Penyaluran Pendapat untuk Anak
Sekda Gowa, Muchlis saat membuk Musrenbang Anak, di Baruga Tinggimae Tijab Bupati Gowa, Jumat (22/3)

HUMASGOWA – Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa Menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunanan (Musrenbang) Anak-anak dengan tema ‘Anak Gowa sehat, kuat, kuat, untuk Indonesia Jaya,’ di Baruga Tinggi 22/3).

Kegiatan yang dihadiri mewakili anak dari 18 kecamatan se-Kab Gowa ini dilaksanakan untuk mendorong anak-anak menggunakan haknya dalam menyampaikan pendapat.
“Ini kita lakukan untuk mewujudkan partisipasi anak demi pembangunan Kabupaten Gowa yang merupakan indikator dalam mewujudkan kabuten gowa menjadi kabupaten layak anak (KLA),” ungkap Ketua Pelaksana Kegiatan, Taufik Mursad.

Selain itu, Taufik mengakui kegiatan ini juga bertujuan untuk menyelaraskan prioritas pembangunan daerah dengan suara dan aspirasi anak proporsional, agar prioritas pembangunan dan program lebih responsif terhadap anak.

“Kita sadar dalam menyusun rencana pembangunan yang diperlukan anak, menghabiskan di Gowa 33,4 persen mewakili anak dari seluruh penduduk Kab Gowa. Jadi kami menggelar Musrenbang anak yang ke tiga guna ini agar anak ikut serta dalam menyuarakannya, dan kebutuhan hak anak bisa terpenuhi, “jelasnya.

Oleh karenanya dia menghimbau agar saat diskusi nanti, anak bisa aktif dalam pembahasan, dan bersuara demi Gowa yang lebih baik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Muchlis sekaligus membuka kegiatan mengatakan, jumlah anak di Kabupaten Gowa cukup besar yaitu 252.056 atau 33,4 persen. Jumlah ini harus diperhitungkan dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan anak.

“Anak itu berbeda dengan orang dewasa, dan anaklah yang lebih banyak tau masalah, juga kebutuhannya, sehingga hari ini kami memerlukan anak dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan,” terangnya.

Tak hanya itu, menurut Muchlis dalam memenuhi kebutuhan hak anak telah dikelompokkan menjadi enam klaster yaitu klaster 1 hak sipil dan kebebasan, klaster 2 lingkungan keluarga dan pengurus alternatif, klaster 3 kesehatan dan kesejahteraan sosial, klaster 4 pendidikan, pilihan waktu luang, kegiatan sosial budaya , klaster 5 perlindungan khusus, dan 6 perlindungan.

“Tahun 2018 lalu ada 26 undangan anak yang terangkum dari beberapa klaster hak anak, alhamdulillah 96 persen diminta demikian terakomodir melalui SKPD dari Dians Pendidikan, Kesehatan, dan Disdukcapil. Kita perlu tahun ini lebih banyak lagi, demikian juga dengan musrenbang ini akan mengukir alternatif berita dari anak untuk Indonesia Jaya, “harap Muchlis.

Ditempatkan yang sama salah seorang peserta Musrenbang Anak, dari SMAN 3 Gowa, Nurul Fitrah Rahmadani, mengaku sangat antusias terhadap kegiatan ini. Dirinya akan senang dengan kehadiran musrenbang akan membantu anak dalam mengeluarkan pendapatnya.
“Sangat bagus karena kebutuhan, kemauan anak-anak sedikit demi sedikit,” katanya.

Karena itu, Nurul harap bisa membuka yang diundang dengan diskusi, diterima dan peserta lain bisa terpenuhi.

Diakhir kegiatan, ikut dilaunchingkan A’Batik (Ana ‘Gowa Bebas Sampah Plastik) salah satunya menggantikan munuman kemasan dengan tumbler. Dihadiri Kepala SKPD, perwakilan Pemkab Gowa, Forum Anak se-Kab Gowa, perwakilan lembaga disabilitas, LSM dan Pemerhati Anak. (NH)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 2 = 2