Peringati Hari Disabilitas, Priska Harap Disabilitas tak Dipandang Sebelah Mata
Ketua TP PKK Gowa, Priska Paramita saat memberikan Sambutan pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Selasa (4/12).

HUMASGOWA – Ketua Tim Penggerak PKK, Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan berharap para penyandang disabilitas tak dipandang sebelah mata. Hal itu diungkapkan saat dirinya menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Kabupaten Gowa, di Baruga Tinggimae Rumah Jabatan Bupati Gowa, Selasa (3/11).

Ia mengatakan, disabilitas harus disamaratakan dengan yang lainnya. Menurutnya manusia bisa hidup berdampingan tanpa merasa memiliki keterbatasan.

” Mereka tidak membutuhkan belas kasihan dari kita, yang mereka butuh kesetaraan. Mereka butuh dipandang setara. Kabupaten Gowa harus menyamaratakan semua golongan termasuk disabilitas. Mimpi saya Gowa yang ramah disabilitas. Staf ahli Presiden pun ada penyandang disabilitas,” jelasnya.

Selain itu, sesuai dengan tema yang diusung pada peringatan tersebut yakni Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul menandakan bahwa adanya keterbukaan untuk memberikan dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas seperti pelayanan dan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas.

“Saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa dalam percepatan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Namun kita tidak boleh menutup mata masih banyak PR yang belum terselesaikan, salah satunya pemenuhan hak kesejahteraan sosial penyandang disabilitas seperti kartu identitas. Rencana pusat kartu tersebut akan terintegrasi dengan KTP untuk mempermudah akses disabilitas terhadap berbagai layanan publik,” ujarnya.

Ditempat yang sama, salah seorang penyandang disabilitas, Muhammad Takdir mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Gowa terhadap penyandang disabilitas.

” Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian Pemkab kepada kami dari penyandang disabilitas. Dengan ini penyandang bisabilitas bisa merasakan momen kemeriahan. Momen seperti ini sebagian mungkin hanya biasa tapi bagi kami ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Bahkan Muhammad Takdir, mengungkapkan rasa terimakasihnya karena dalam hal pelayanan publik disabilitas lebih diutamakan, salah satunya saat di Dinas Capil tanpa antri terlebih dahulu.

” Saya sangat bahagia, kami pernah datang ke Dinas Capil untuk pembuatan identitas disitu kami lebih diutamakan karena pelayanan ada khusus bagi kami penyandang disabilitas,” katanya

Olehnya dirinya berharap, dengan baiknya pelayanan pada beberapa SKPD, ia juga berharap pelayanan publik lainnya mampu diakses oleh semua penyandang disabilitas. Misalnya fasilitas tempat pelayanan publik harus ramah dengan penyandang disabilitas.

Sekadar diketahui jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Gowa saat ini sebanyak 2090 dari berbagai jenis disabilitasz seperti tuna daksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan lainnya.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 3 = 4