Sekda Gowa Ingatkan Pemuda Mengenai Sejarah
MAKASSAR—–Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis ingatkan pemuda mengenai sejarah pada saat membuka Workshop Transformasi Konflik untuk Pemuda dan Perdamaian yang digelar oleh Yayasan Permberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) bekerjasama dengan Peace Institute of South Sulawesi (PISS) di Hotel Lynt, Makassar, Sabtu (24/2) pagi.
Dalam sambutannya, Muchlis mengatakan, workshop seperti ini mengingatkannya pada sejarah Sultan Hasanuddin, pemuda yang berjuang menegakkan NKRI.
“Menjadi motivasi bagi kita untuk mengulang prestasi dan kesuksesan sejarah, kita sudah pernah mencatatkan prestasi pada pahlawan kita Sultan Hasanuddin yang berjuang demi hidup kita,” ungkapnya dihadapan para peserta workshop.
Selain itu, Muchlis juga mengatakan bahwa mengulang prestasi tidaklah sulit, mengingat prestasi itu pernah dicapai sebelumnya. “Mengulang tidak terlalu susah bagi kita karena kita pernah meraih itu, jadi marilah para pemuda sekarang bertransformasi menjadi lebih baik, bagaimana memelihara kedamaian dan bisa mencatatkan sejarah yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Terkait hal itu, dirinya berharap dengan adanya workshop ini, dapat lebih meningkatkan minat pemuda dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. “Saya berharap dapat menjadi orang yang memegang peran kunci strategis dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan orang-orang bisa melibatkan pemuda dalam hal perdamaian serta demokratis karena pemuda masih merupakan kelompok usia produktif yang harus menyadari banyak manfaat didirinya untuk memajukan indonesia bukan sebaliknya menjadi beban yang tidak menghailkan apa-apa, ” harap Muchlis.
Sementara itu, Founder Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YPMIC), Nur Hidayah menyampaikan tujuan workshop ini yakni menyadarkan para pemuda yang memiliki peran sebagai tombak pembangunan.
“Semua pemuda memiliki peran yang sama dalam membangun NKRI sehingga membawa perdamaian dan bisa membangkitkan kesadaran agar ikut berkiprah dalam menciptakan perdamaian dunia pada umumnya dan nusantara pada khususnya, ” ungkapnya
Workshop yang berlangsung sehari ini diikuti 30 orang peserta yang berasal dari unsur pemuda dan lembaga-lembaga perdamaian se-Sulsel.(HR)