GOWA——Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menghadiri pesta adat yang merupakan tradisi tahunan Atammu Taung atau A’kaddobulo di Desa Tamanyeleng, Kecamatan Barombong, Jum’at (25/8) pagi.

Tradisi adat ini rutin dilakukan setiap tanggal 23 Agustus dan sudah turun temurun dilakukan warga sejak tahun 1854 dimasa sejarah pembangunan Benteng Ana’ Gowa secara gotong royong di Barombong dulu.

Kepala Desa Tamanyelleng, Yusran Beta sangat terharu saat menyampaikan sejarah singkat adanya tradisi warga di desanya tersebut. Menurut Yusran Beta, Bupati Gowa ini sudah empat tahun berturut-turut menghadiri agenda tahunan warga Tamanyelleng baik setelah jadi bupati maupun sebelumnya.

“Kami sangat bangga dengan tradisi ini semoga tahun-tahun ke depan beras ketan yang bisa kita buat kaddo’ bulo bertambah banyak. Tahun ini warga kami membuat kaddo’ bulo sebanyak 30 liter yang disantap bersama-sama dengan lauk masakan tradisional sepertu tumpi-tumpi, serundeng serta daging masak kecap goreng. Kalau setahun lalu warga membuat sebanyak 20 liter ketan sekarang bertambah 10 kilogram, semoga tahun depan lebih banyak lagi, amin,” terang Kades mengibaratkan pertambahan jumlah ketan itu menandakan tingkat kesejahteraan petani di desanya bertambah pula.

Kaddo’ bulo sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar beras ketan yang dicampur santan yang dipadatkan dalam bambu muda kemudian dipanggang di atas bara api.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengimbau warga Desa Tamanyelleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa agar tetap melestarikan budaya-budaya leluhur seperti tradisi Attammu Taung Kaddo Bulo yang dilakukan warga Tamanyelleng setiap kali usai panen padi.

Attammu Taung Kaddo’Bulo ini juga dihadiri Dandim 1409 Gowa, Letkol Inf Al Amin Sarmono, para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa, Camat Barombong, Ary Mahdin Aspari, Camat Pallangga, Indra Wahyudi Yusuf, jajaran tripika Kecamatan, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda. (*)