Aplikasi Sinangkis jadi Upaya Bappeda Gowa Berantas Kemiskinan

HUMASGOWA—Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa ikut mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan dengan merilis aplikasi Sinangkis (Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan).

Kepala Bappeda Gowa, Taufik Mursad menjelaskan, aplikasi Sinangkis berisi konten terkait data-data berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) yang telah diolah Dinas Sosial Gowa berdasarkan rujukan Kementerian Sosial. Aplikasi ini akan dioperasikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengambil peran dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Untuk langkah awal Bappeda Gowa melakukan penandatanganan fakta integritas kepada tiga SKPD masing-masing Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Kedepan kerjasama tersebut akan dilakukan bersama 15 SKPD lainnya antara lain Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pekerjaan Umum, termasuk Badan Amil Zakat (Baznas) sebagai penyaluran zakat ke rakyat miskin.

“Aplikasi Sinangkis ini akan digunakan untuk dapat melihat secara informatif seluruh data yang ada dalam BDT sebagai bahan perencanaan dan penyusunan program kegiatan yang tujuannya sebagai upaya penanggulangan kemiskinan,” katanya usai melaunching aplikasi di ruang rapat Kantor Bappeda Gowa, Senin (16/9).

Menurut Taufik, aplikasi ini tentunya akan mempermudah SKPD dalam mempercepat proses identifikasi data yang nantinya akan lebih tepat sasaran. Khususnya untuk penerima program pemberantasan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan lainnya.

“Pihak-pihak SKPD nantinya tidak perlu lagi turun ke lapangan dan tempat-tempat lainnya untuk melakukan pendataan. Cukup dengan membuka aplikasi tersebut semua data dan informasi dapat dilihat sesuai apa yang dibutuhkan,” ujarnya.

Konten dalam aplikasi Sinangkis ini adalah database yang diformulasikan menjadi informasi lebih lengkap dan informatif sehingga akan mudah digunakan oleh SKPD terkait dalam menyusun program kegiatannya sehingga lebih efisien, efektif, transparan dan tepar sasaran. Kedepan jika pihak SKPD menggunakan aplikasi Sinangkis tersebut sudah lebih jelas sasarannya siapa, dimana, dan apa yang harus dilakukan.

Apalagi data yang diformulasikan telah berdasarkan BDT yang didalamnya terdapat 12 kriteria antara lain kriteria yang berhak menerima program bantuan sosial, nama, alamat, NIK, kartu keluarga, status pendidikan, status kesehatan, pemukiman, status sosial dan lainnya. Dalam aplikasi tersebut juga dilibatkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan Dinas Sosial Gowa sebagai pemilik data sebagai tim pengawasan langsung.

“Kita akan membuat beragam informasi berdasarkan data BDT yang telah ada dan dianggap memang dibutuhkan. Makanya untuk pengembangannya kita akan mempelajari terlebih dulu data-data seperti apa yang dibutuhkan SKPD dalam menyusun program kegiatannya sehingga tepat sasaran,” ujarnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data BDT 2019 data kemiskinan di wilayah Kabupaten Gowa sekitar 78.163 rumah tangga atau 311.824 jiwa. Hanya saja data tersebut masih akan diverifikasi agar lebih valid sebelum dimasukkan dalam aplikasi dan digunakan oleh pihak SKPD terkait.

“Data yang ada ini akan kita gunakan untuk perencanaan. Tapi memang masih akan diupdate karena memang dalam aturannya wajib dilakukan proses update data dua kali dalam setahun,” katanya.

Taufik pun berharap, kedepan dengan adanya aplikasi Sinangkis ini percepatan atau akselerasi pembangunan penanggulangan kemiskinan akan dapat terwujud.

“Agar aplikasi dapat beroperasi sesuai yang direncanakan kita sangat berharap kerjasama dan sinergitasnya,” harapnya.

Sementara, Kadis DPPPA Gowa, Kawaidah Alham menyambut baik hadirnya aplikasi Sinangkis tersebut.

Menurut Kawaidah, aplikasi Sinangkis akan membantu pihaknya dalam mendata jumlah perempuan hingga kepala rumah tangga perempuan miskin di wilayah Kabupaten Gowa untuk disinergitaskan dengan program-program pemberdayaan.

“Saat ini masih banyak perempuan yang menjadi kepala rumah tangga dan rentan dengan kemiskinan, dan kita pun masih sangat sulit untuk mendata jumlahnya. Makanya dengan adanya aplikasi Sinangkis ini bisa kita peroleh dengan cepat data yang kita butuhkan,” terangnya.

Data dalam aplikasi Sinangkis ini juga akan menjadi bahan bagi DPPPA Gowa untuk mensinergikan dengan program pemberdayaan yang dicanangkan yakni Program Peningkatan Peran Perempuan Menuju Kesejahteraan Keluarga dan Ketahanan Keluarga (P2K3).

“Ini akan sangat membantu kita dalam mewujudkan gerakan keluarga sejahtera utamanya bagi kepala rumah tangga perempuan,” tutupnya. (CH)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 3 = 1