tmp_IMG_0223 - Copy2065752887
Bupati Gowa, H Ichsan Yasin Limpo menyerahkan cinderamata kepada Anggota DPD RI, H Bahar Ngitung ketika melakukan kunjungan kerja di Gowa. -foto/humas-

SUNGGUMINASA—–Sebanyak 17 orang anggota Komite II DPD RI yang dipimpin oleh anggota DPD RI asal Sulsel, H Bahar Ngitung yang didampingi oleh Asisten II Pemprov Sulsel, M Sidik Salam melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gowa, Senin (22/6). Para senator yang membidangi ekonomi pembangunan ini diterima langsung oleh Bupati Gowa, H Ichsan Yasin Limpo di Baruga Krg Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa.

Turut hadir dalam penerimaan kunjungan ini Kepala Sub Divisi Regional (Divre) Makassar, H Yuharis dan Kasubid Barang Strategis Kementrian Perindustrian, Agus Purwanto serta para pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa. Bahar Ngitung menjelaskan tujuannya melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gowa untuk melakukan pengawasan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan melakukan pantauan harga bahan pokok ke pasar-pasar tradisional.

“Kami melakukan kunjungan ke Sulsel karena Sulsel dianggap sebagai daerah yang sangat stabil dan mampu mensuplai pangan kepada 21 provinsi, sedangkan kami memilih Gowa karena Gowa merupakan pensuplai beras terbesar di luar Makassar dan satu-satunya daerah yang mampu melakukan penertiban pedagang kaki lima masuk ke dalam pasar,” jelasnya.

Bupati Gowa, H Ichsan Yasin Limpo menyambut hangat kunjungan para anggota DPD RI yang merupakan perwakilan dari daerah di seluruh Indonesia ini. Ichsan menegaskan, harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kabupaten Gowa cukup stabil bahkan kenaikan harga terjadi pada kisaran Rp 1.000,- hingga Rp 2.000,- namun ada juga yang turun harga. “Saat ini kenaikan harga masih dalam konteks permainan harga oleh para pedagang. Kenaikan harga biasanya dua minggu sebelum Idul Fitri dan sudah menjadi tradisi harga dinaikkan mengingat kebutuhan pokok semakin meningkat,” ungkap bupati dua periode ini.

Ichsan menerangkan bahwa sejak enam tahun terakhir di Kabupaten Gowa tidak ada operasi pasar karena tidak pernah terjadi gelojak harga. “Hal ini kami lakukan dengan persediaan dana kontigensi yang bisa digunakan untuk menjamin gejolak,” tambahnya.

Bahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemkab Gowa membangun Pasar Induk Minasamaupa dengan dana cadangan sebesar Rp 73 Milyar dan mengelola sendiri pasar tersebut tanpa diberikan kepada pihak swasta. “Kami berhasil memindahkan sebanyak 1.871 pedagang yang berada di jalan poros masuk ke dalam Pasar Induk Minasamaupa tanpa ada gejolak sama sekali dengan mereka,” ungkap orang nomor satu di Gowa ini.

Selain melakukan diskusi dan tanya jawab, para senator dari seluruh Indonesia ini juga melakukan kunjungan dan pantauan langsung di Pasar Induk Minasamaupa untuk memantau harga bahan pokok selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Taufik Mursad(*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 5 = 2