Menteri PU dan Gubernur Sulsel Puji Adnan
Bendungan Karaloe
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan saat menjelaskan mengenai proses pembebasan lahan Karaloe dihadapan Menteri PUPR dan Gubernur Sulsel. -foto/humas-

GOWA—–Kerja keras dan komitmen Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama jajaran Muspida Kabupaten Gowa dalam membantu penyelesaian lahan proyek pembangunan Bendungan Karaloe diapresiasi positif oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochammad Basuki Hadimuljono. Pujian ini disampaikan ketika Menteri Basuki melakukan lawatan di Sulsel untuk meninjau beberapa pembangunan bendungan salah satunya, Bendungan Karaloe yang berlokasi di Kecamatan Biringbulu dan Tompobulu, Kabupaten Gowa.

“Kami mengapresiasi kerja keras dan komitmen Bupati Gowa bersama jajarannya dalam membantu penyelesaian lahan masyarakat untuk yang masuk dalam proyek pembangunan bendungan,” ujar Basuki di proyek Bendungan Karaloe Gowa, Rabu sore (19/4).

Kontrak kerja Karaloe sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2013. Namun terhalang di pembebasan lahan, baru setelah Bupati Gowa bersama jajaran forum koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Gowa turun tangan dan terjun ke masyarakat, akhirnya di Maret 2017 masalah ini terselesaikan dan dimulai pengerjaan proyek yang baru mencapai 12%.

Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. “Saya salut dan mengapresiasi kerja sama Bupati Gowa yang turun tangan bersama jajaran Muspida membantu
mempercepat proses pembebasan lahan. Kerja keras dan komitmen berbuah positif dengan keberlanjutan pembangunan Karaloe,” tambah Syahrul.

Adnan Purichta yang turut hadir mendampingi kunjungan menteri menceritakan singkat penugasan Menteri PU terkait pembangunan Bendungan. “Akhir tahun lalu, saya dipanggil langsung oleh Pak Menteri, beliau meminta saja membantu penyelesaian lahan masyarakat. Sekembalinya saya langsung berkoordinasi dengan Muspida Gowa untuk melaksanakan tugas ini. Koordinasi dengan kementrian sangat intens begitupun dengan jajaran Muspida hingga camat dan kepala desa. Alhamdulillah pembebasan lahan masyarakat bisa terlaksana,” jelas orang nomor satu di Gowa ini.

Didampingi Camat Tompobulu, Samhari dan Camat Biringbulu, Yamin Basri Adnan juga menjelaskan terkait keberadaan Bendungan Karaloe di Kabupaten Gowa.

“Bendungan Karaloe ini letaknya di Gowa berada di Kecamatan Biringbulu dan Tompobulu. Diperuntukkan untuk mengaliri pertanian Jeneponto dan Takalar bukan untuk pertanian di Gowa. Namun bagi kami tidak menjadi masalah. Kami orang Gowa tidak berpikir untuk Gowa semata namun untuk Sulsel dan Indonesia lebih baik,” tekan bupati termuda di KTI ini.

Sebelum mengunjugi proyek pembangunan secara langsung, Menteri PUPR menerima presentasi rencana berjalannya proyek yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Agus Setiawan dan Kepala Satker SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan-Jeneberang, Ansar.

Namun Basuki meminta pengerjaan dipercepat dari target sebelumnya tahun 2020. “Dua minggu kedepan saya menunggu revisi site plan, agar proyek ini dipercepat pembangunan sebelum tahun 2020,” tegas Menteri PUPR ini.

Setelah menerima presentasi proyek dan mengunjungi langsung lokasi Menteri PUPR meminta agar penyelesaian pembangunan dipercepat dari tahun 2020. “Kita harus bekerja cepat, jelas dan maksimal. Rakyat sudah merelakan tanahnya kita harus bekerja keras dan profesional mengerjakan proyek ini. Saya berharap bendungan selesai sebelum tahun 2020,” kata Bambang optimis.

Bendungan Karaloe dibangun dengan anggaran sekitar Rp 518 milliar akan dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 203m3/det, mengaliri Kelara dan Karaloe seluas 7.004 ha, penyediaan air baku 440 lt/det, pembangkit tenaga listrik sekitar 4.5 MW juga diharapkan dapat menjadi destinasi pariwisata baru di Kabupateb Gowa.

Turut hadir dalam peninjauan ini, Ketua DPRD Kabupaten Gowa, H Ansar Zainal Bate dan Dandim 1409 Gowa, Letkol Inf Willy Brodus Yos Rahadi.(*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

+ 26 = 28