Sungguminasa—- Kekurangan guru di Gowa menjadi masalah serius yang dihadapi di tengah kebijakan moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini, dengan konsep penawaran PNS beralih menjadi guru pun, Pemerintah Kabupaten Gowa belum mampu mengatasi masalah sebab yang berminat tidak sebanding kebutuhan.

Sekarang, Gowa menghadapi kekurangan tenaga guru sebanyak 1.063 orang, dan bupati telah mengluarkan kebijakann yang menawarkan PNS non guru untuk mengikuti pendidikan Akta IV untuk menjadi guru, akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 100 orang. “Jika Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membolehkan, Gowa berencana menjadikan para pensiunan guru untuk difungsikan sebagai relawan atau honorer,” ujar Bupati Gowa, H. Ichsan Yasin Limpo di depan Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri (Sekjen-Kemendagri) Diah Anggraini, SH MM, sebelum memberikan ceramah umum di depan 384 praja IPDN, di Aula kampus baru IPDN Kampili, Gowa Selasa (24/4).

Hadir dikesempatakan tersebut Direktur IPDN Makassar, Prof. H. Murtit Jeddawi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Selatan, Andi Murni Amin Situru, SH dan Sekretaris Daerah Gowa, Drs. H. Muh Yusuf Sommeng,Msi dan para pengajar dilingkungan IPDN Makassar.

Menanggapi keluhan itu, Diah mengatakan, sebenarnya keterbatasan guru bisa diatasi dengan pengajuan formasi lebih cepat, nanti akan digodok. Terlepas dari masalah kekuranganh guru yang dihadapi Gowa, Sekjen menjelaskan bahwa di beberapa daerah ditemukan jumlah guru yang sudah memadai dengan kebutuhan setempat, hanya saja yang menjadi masalah soal penyebarannya yang tidak merata. “Banyak gurun yang menumpuk di kota kabupaten, kota provinsi, sementara di daerah terpencil mengalami kekurangan sehingga ada guru yang harus mengajar beberapa mata pelajaran,” tandasnya.(*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 2 = 5