// Ichsan: Pegawai Harus Beri Contoh Anti Narkoba//

Sungguminasa– Sekitar 800 orang pegawai negeri sipil (PNS) lingkup Pemkab Gowa, Senin (26/8) mulai pukul 07.15 Wita berjejal antri mengambil formulir untuk menjalani tes urine terkait penggunaan narkoba. Dalam antrian itu bukan hanya pegawai golongan rendah yang hadir tapi juga pejabat golongan tinggi dan bereselon. Semuanya mengantri panjang dan berkesempatan menyerahkan sample urinenya dalam botol kecil.

Tes urine yang digelar secara dadakan oleh Pemkab Gowa dengan mendatangkan tim BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Sulsel menurut Bupati Gowa, H Ichsan YL adalah satu bentuk upaya pemerintah kabupaten untuk menjadi contoh kepada masyarakat bahwa para pegawai tidak menjadi pengguna obat-obatan terlarang.

”Pemeriksaan urine yang dilakukan hari ini bukan karena ada indikasi pegawai yang dicurigai memakai tapi sebagai langkah Pemkab memberikan perhatian kepada masyarakat bahwa jajaran Pemkab Gowa tengah menggalakkan anti narkoba. Makanya sebagai contoh semua pegawai di sini, yah sekitar 800 orang menjalani tes urine. Setelah di lingkup pemerintahan kita akan lanjutkan ke lingkup sekolah-sekolah,” kata bupati.
Ditanya kemungkinan ada pegawai yang mangkir (tidak mau ikut tes urine) menurut Ichsan, nyaris tidak ada pegawai yang tidak ikut. Kegiatan ini dikawal dan diawasi jajaran petugas Satpol, jadi tidak boleh ada satupun pegawai meninggalkan kantor sebelum tes urine termasuk petugas Satpol juga dites urine. ”Kalau sampai pada pemeriksaan urine ini ada pegawai yang terindikasi positif memakai narkoba ya tentunya akan diproses hukum. Hari ini ada 800 pegawai dites urine, hasil nanti kita tanya BNN setelah hasil lab keluar,” terang bupati.

Terpisah, Ketua BNN Sulsel, Richard M di lobi Pemkab Gowa mengatakan, tes urine ini belum bisa diketahui hasilnya sebelum uji lab. ”Hasilnya pun akan kita kabarkan secara prosentase sebab rekapnya menyeluruh se Sulsel,” kata Richard.

Sementara itu, pemeriksaan yang berlangsung hingga pukul 11.00 Wita kemarin memunculkan keraguan sejumlah PNS. ”Pemeriksaan inikan melibatkan banyak pegawai dan kami lihat petugas BNN sangat kewalahan melayani pegawai yang minta formulir, minta botol dan menyerahkan hasil urinenya. Yang kami khawatirkan jangan sampai hasil tes urine tertukar satu sama lain. dan kemungkinan kesalahan itu (error) bisa saja terjadi mungkin sekian persen. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi deh,” ungkap salah seorang pegawai yang antri minta botol urine. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

4 × = 4