SUNGGUMINASA——- Sinyalemen terkait mewabahnya virus flu burung di Dusun Kunjungmae Desa Panakukang Kec. Pallangga akibat kematian ratusan ekor ayam, 9 Februari, akhirnya terbantahkan setelah pihak Balai Besar Laboratorium Makassar, merilis hasil temuannya kalau virus yang dimaksudkan tidak menjakiti masyarakat setempat. ‘’Jadi tidak benar kalau virus flu burung atau avian influenza ‘menghantam’ masyarakat setempat,’’ ujar Kabid BP3 Dinas Kesehatan Gowa, Sangkala N SKM, Selasa (28/2), di Sungguminasa.

Seperti diketahui, sebanyak 312 ekor ayam mati mendadak di Kecamatan Pallangga yang mengakibatkan 32 orang ditengarai suspek, namun hanya lima orang mengalami perawatan secara intensif di RSU Regional Wahidin.

Menurut Sangkala N, SKM, setelah dilakukan uji laboratorium, tim investigasi menyimpulkan kontak penderita tidak menunjukkan gejala H5N1. “Hasil laboratorium terhadap lima penderita suspek flu burung yang dirawat di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo dan diperiksa oleh Balai Besar Laboratorium Makassar (BBLK) menunjukkan hasil negatif,” jelas Sangkala N menjelaskan laporan yang dikeluarkan oleh tim investigasi.

Kasus Serupa di Parangbanoa Pallangga
Sementara itu, kasus kematian puluhan ekor ayam di Desa Parangbanoa Kec Pallangga, yang mengakibatkan salah seorang warga Rusdi Dg Mile (45) diduga terjangkit virus H5N1. Menurut Sangkala, pihak telah melakukan pemeriksaan secara intensif dilapangan namun tidak ditemukan adanya indikasi virus H5N1 pada pasien Rusdi Dg Mile. ‘’Tidak, kami belum temukan virus yang menjangkiti Rusdi,’’ tegasnya.

Karena itu, Sangkala berharap agar setiap kematian puluhan ekor ayam tidak bisa langsung dihubungkan dengan penyakit yang diderita seseorang kalau dia sudah terkena virus flu burung. ‘’Harus ada uji lab dulu,’’ katanya.

Pihak rumah sakit pun, katanya, berdasarkan hasil diagnosanya warga tersebut negatif suspect flu burung. Warga tersebut hanya menderita radang lambung. (***)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

4 × = 24