SUNGGUMINASA——–Dalam rangka mencegah kebutaan pada anak, maka Helen Keller Internasional  yang telah bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016 lalu menyelenggarakan Lokakarya Pencegahan Penyebab dan Konsekuensi Kebutaan Pada anak di Kabupaten Gowa.

Lokakarya ini berlangsung di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gowa, Kamis (9/2) yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni.

Lokakarya kesehatan ini turut dihadiri Kepala Program Manajer Hellen Keller Internasional, DR.Satya Prabha Khota, Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, H Hasanuddin.

Menurut Dr. Satya Prabha Kotha, lembaga ini merupakan lembaga non profit yang bergerak di bidang peningkatan gizi, kesehatan mata, dan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

“Lembaga ini dimulai sejak tahun 1975 yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia yang melayani lebih dari 50 juta penduduk Indonesia dalam memerangi malnutrisi, kemiskinan serta dampak dari akibat kebutaan,” terang Satya Prabha Kotha.

Hellen Keller Internasional sangat prihatin dengan kondisi anak yang mengalami gangguan pada penglihatan dan kelainan pada mata, karena dapat mempengaruhi nilai akademik dan non akademik pada anak.

Pada kesempatan ini, Wabup Gowa menjelaskan bahwa program lokakarya ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan konsekuensi kebutaan pada anak serta menggali kebutuhan dan rencana terkait program kesehatan pada anak.

“Diharapkan SKPD terkait dapat membuat suatu kebijakan dalam rangka penanggulangan kebutaan terkhusus pada institusi pendidikan, agar lebih memperhatikan anak didik yang mempunyai kelainan pada penglihatan serta diharapkan partisipasi para guru untuk dapat melaksanakan deteksi dini kebutaan bersama dengan petugas kesehatan,” pesan H Abd Rauf Malaganni.(vi2)