976 Kader IMP KB Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
Humas, Gowa – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memberikan jaminan keselamatan kerja kepada 976 kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Keluarga Berencana (KB) di 18 kecamatan.
Kerjasama pemerintah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Gowa bersama Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan ini dalam rangka meningkatkan kinerja para IMP.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pemberian jaminan keselamatan ini akan diserahkan kepada seluruh kader secara bertahap pada kunjungan kerja (kunker) yang akan dilakukan minggu pertama April 2019 mendatang. Perlindungan keselamatan kerja diberikan karena pekerjaan kader IMP dinilai memiliki resiko kerja yang dapat muncul dalam melaksanakan pekerjaannya.
“Dengan dilindungi BPJS Ketenagakerjaan, maka kader IMP akan dapat bekerja dengan tenang. Sebab semua resiko yang muncul dalam melaksanakan pekerjaannya akan dilindungi. Semua resiko kerja disiapkan ganti ruginya oleh BPJS Ketenagakerjaan,” katanya saat membuka Temu Kader IMP KB PPKB Gowa di Gedung D’Bollo, Minggu (31/3).
Menurut Bupati Adnan, pemberian jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi IMP sebagai bentuk penghargaan terhadap semua karya nyata yang dilakukan oleh para kader KB di lapangan selama ini.
“Dengan adanya jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan ini maka diharapkan kinerja baik yang telah dilakukan selama ini dapat terus ditingkatkan kedepannya,” harapnya.
Mantan anggota DPRD Sulsel ini menegaskan, kader IMP tidak terlepas dari implementasi Pembangunan Kampung KB yang telah digagas Presiden RI Joko Widodo sejak 2016 lalu. Hingga saat ini di Gowa telah dibangun 27 kampung KB di setiap kecamatan, keberadaan Kampung KB ini telah memberikan nuansa baru dalam pembangunan masyarakat di tingkat desa.
Keberadaan Kampung KB pun dinilai memberikan kemajuan terhadap wawasan dan pengetahuan masyarakat. Utamanya dalam bidang kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK), sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Disinilah pentingnya peran kader IMP, para kader PPKBD, dan Sub PPKBD terhadap pembangunan yang ada di desa. Mereka ikut terlibat terhadap proses perencanaan, pembangunan yang ada di tingkat desa,” tegas Bupati Adnan.
Sementara, bagi para kader yang desanya belum menjadi Kampung KB dapat ikut memberikan kontribusi pemikirannya bagus aparat desa. Termasuk untuk dapat membentuk Kampung KB mandiri di desanya.
“Seluruh kader IMP diharapkan dapat mengajak seluruh masyarakat yang ada di desa untuk ikut terlibat dalam pembangunan sehingga dana yang dikucurkan bagi desa dapat benar-benar bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang ada. Terutama bagi desa yang mempunyai Kampung KB,” katanya.
Lanjut Bupati Adnan, termasuk mendorong kader IMP agar lebih giat menyosialisasikan pentingnya upaya pendewasaan usia perkawinan dengan melihat kondisi di Gowa saat ini pernikahan usia anak masih cukup besar yaitu 1.655 kasus. Pernikahan usia anak merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut oleh Undang-Undang.
“Seorang anak harusnya mendapatkan haknya untuk bermain dan belajar, dan mencapai cita-cita. Makanya menjadi pekerjaan rumah bagi kader IMP untuk memberikan kesadaran betapa pentingnya pendidikan tinggi bagi anak-anak kita, dan betapa bahayanya secara kesehatan dan psikologis jika anak-anak dinikahkan di usia dini,” tutupnya.
Sementara, Penata Madya Pemasaran, Keuangan dan TI BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gowa Jafar Nurdin Siradjah mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Gowa karena telah menjamin keselamatan kerja bagi para kader IMP nya.
“Upaya yang dilakukan ini adalah langkah yang dapat ditiru kabupaten-kabupaten lain di Sulsel yang sangat memperhatikan para pekerjanya. Di Gowa sendiri selain kader IMP nya, perlindungan keselamatan kerja juga diberikan kepada Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran,” ujarnya.
Ia menegaskan, untuk tanggungan premi setiap bulannya ditanggung penuh BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara, Kepala Dinas PPKB Gowa Sofyan Daud menambahkan, pertemuan kader IMP memang telah menjadi agenda rutin tahunan. Pertemuan ini dihadiri sekitar 1.000 orang mulai dari kader IMP, penanggung jawab Kampung KB, pimpinan SKPD dan lainnya.
Khsusu untuk kader IMP, mereka terdiri dari para Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD yang bertugas mengawasi dan menyosialisasikan seluruh program-program dalam rangka pembangunan keluarga sejahtera. (CH)