Tekan Angka Kekerasan Anak, Adnan Raih Penghargaan
Humas Gowa—–Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan berhasil menakan angka kekerasan terhadap anak. Hal itu dibuktikan dengan diterimanya penghargaan dari Gubernur Sulsel atas komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka kekerasan terhadap anak di Sulsel dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2020 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (19/8).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat, dan turut disaksikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Bupati Adnan mengaku penghargaan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah. Menurutnya ini semua berkat dukungan dan kerjasama dari semua pihak
“Tentunya penghargaan ini menjadi kebanggan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa. Saya berharap kinerja ini dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
Selain itu, Adnan juga mengatakan momentum Peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah untuk terus memperhatikan hak anak di wilayah masing-masing. Pasalnya membangun SDM yang berkualitas sdimulai dari usia anak.
“Hari Anak ini menjadi momentum untuk kita semua seluruh pemerintah baik nasional, kabupaten maupun kota untuk memperhatikan hak-hak anak bukan hanya yang normal seperti kita tapi kebijakan inklusif juga harus diprirotaskan terhadap pembangunan di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Orang nomor satu di Gowa ini berharap Peringatan HAN dan sekolah ramah anak yang dicanangkan oleh Pemprov Sulsel bisa segera terwujud karena sangat baik dalam mendidik anak yang dimulai sejak dini.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa, Kawaidah Alham mengatakan penghargaan yang diraih Pemkab Gowa merupakan komitmen bersama dimana setiap ada laporan terhadap kekerasan pihaknya langsung menindaklanjuti hal itu.
Adapun data kekerasan anak pada tahun 2018 catatan yang masuk sebanyak 36 kasus, sementara di tahun 2019 terjadi penurunan yakni hanya 28 kasus.
“Salah satu bentuk pencegahan kekerasan yang kita lakukan dengan dibuktikannya semua laporan yang masuk cepat tertangani dan mendapat respon. Apalagi tahun ini laporan kekerasan yang masuk hanya bersifat kecil,” jelasnya.
Tak hanya itu, penegakan perda perlindungan anak dan edaran lencegahan di tingkat desa dan kelurahan yang dilakukan Pemkab Gowa juga menjadi bukti bahwa Kabupaten Gowa gencar melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun kekerasan berkurang,” beber Kawaidah.
Sementara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan Peringatan HAN bukan hanya seremonil saja tetapi menjadi pengingat untuk berkomitmen terhadap perlindungan anak agar bisa tumbuh secara optimal. Apalagi jumlah anak di Indonesia kurang lebih sepertiga dari populasi seluruh penduduk atau sekitar 79,5 juta.
“Anak adalah investasi bangsa yang harus dilindungi haknya dan berhak atas kelangsungan dan perlindungan dari kekerasan. Ini menjadi tanggungjawab kita semua,” katanya.
Karena itu, I Gusti berharap momentum yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tersebut bisa dimaknai sebagai kesempatan untuk merai mimpi, berkarya tanpa batas meskipun ditengah pandemi yang melanda Indonesia dan dunia secara keseluruhan.
“Para anak harus memanfataakan waktu sebaik mungkin untuk mengembangkan diri, meraih cita cita dan hadilah pahlawan kecil melawan Covid-19,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Forum Anak Kabupaten Gowa juga mendapat penghargaan yakni video ucapan hari anak terfavorit menggunakan bahasa Makassar.(NH)