Kunjungan Bupati Gowa Telusuri Jejak Syekh Yusuf Jadi Pemberitaan Media di Afsel
Kunjungan Bupati Gowa di Cape Town
Media Afrika Selatan memberitakan kunjungan Bupati Gowa di Cape Town. -foto/humas-

MAKASSAR – Kunjungan Kerja Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Plt Kadis Dikorda, Abd Rauf Malaganni Kr Kio dan rombongan KKN tematik Unhas dalam rangka menelusuri jejak Syekh Yusuf menjadi headline di koran lokal Cape Town. Kunjungan ini menjadi daya tarik media setempat, karena bertepatan dengan perayaan mengenang kehidupa Syekh Yusuf yang merupakan pahlawan nasional Afrika Selatan kelahiran Kabupaten Gowa.

Kunjungan kerja Bupati Gowa dan rombongan dimuat oleh koran lokal Capeargus di Kota Cape Town Afrika Selatan. Mengambil judul ” A Tribute To Hero Syekh Yusuf” ( Penghormatan kepada Pahlawan SyekhYusuf), koran ini terbit Senin (19/9) waktu setempat.

Perayaan mengenang kehidupan Syekh Yusuf sendiri berdasrkan berita di media inj dihadiri oleh muslim dari berbagai belahan dunia dan berlangsung di dekat Makam Syekh Yusuf di Kampung Makassar sekitar 20 kilometer dari kota Cape Town.

Dalam kutipannya di Capeargus, Adnan merasa terhormat bisa hadir dalam perayaan penghormatan terhadap Ulama tersohor dari Indonesia Syekh Yusuf, ” Perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual bagi kami sekaligus napak tilas hubungan Afsel dan Gowa,” jelasnya.

Lebih lanjut Adnan di media itu, mengatakan Syekh Yusuf adalah tokoh yang dihormati sejak masih hidup hingga meninggal dunia di dua dunia negara, Indonesia dan Afsel. Di koran itu, ia juga menjelaskan kunjungan rombongan yang akan menelusuri jejak Syekh Yusuf, sejatinya berlangsung sejak tahun lalu, namun karena persiapan yang cukup kompleks sehingga baru dapat terealisasi saat ini setelah dua kali penundaan.

“Merupakan sebuah karunia, kehadiran kami bersamaan dengan perayaan ini. Datangnya kami ditempat ini sekaligus sebagai reuni dengan umat muslim yang datang dari berbagai penjuru dunia,” tambah Bupati Gowa ini di media tersebut.

Di media ini juga ditulisakn pada perayaan, di tempat yang dikeramatkan oleh rakyat Afrika Selatan ini, puluhan laki-laki maupun wanita meletakkan karangan bunga dan memanjatkan doa di dalam makam. Sementara diluar makam beberapa diantara mereka bersedekah makanan.

Pemandu wisata rombongan Latifa Cozyn, juga diwawancari oleh wartawan harian ini mengatakan,” perjalanan ini merupakan rekam jejak sejarah. Saat ini waktu yang tepat untuk mengetahu bagaimana asal mula sejarah. Pulau Robben ditahun 1600 merupakan tempat pengasingan politik. Kampung Makassar dulunya merupakan perkampungan muslim yang orang-orangnya berasal dari Makassar Indonesia,” jelas Cozyn.

Salah satu mahasiswa Unhas yang ikut sebagai peserta KKN tematik juga ikut diwawancarai media ini dan menjelaskan tentang program napak tilas mereka. “Kami melakukan penelitian tentang jejak sejarah ulama besar dari Gowa ke Batam dan ke Afsel. Penelitian untuk mengumpulkan informasi dan menjadi catatan ada perbedaan perayaan penghormatan di Indonesia dan Afsel,” jelasnya di media tersebut.

Koran itu juga menulis tentang Syekh Yusuf yang lahir di Gowa tahun 1626, melanglang buana untuk menuntut ilmu ke berbagai daerah di Indonesia dan penjuru dunia. Setelah tanah kelahirannya dijajah Belanda tahun 1693 dia tidak dapat kembali ke kampung halamannya dan meninggal di Afrika Selatan tahun 1699 di usia 73 tahun. Karena nama besarnya kuburan Syekh Yusuf ada di lima tempat berbeda. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

82 − = 76