Adnan Purichta: Keluarnya Pemkab Gowa Dari Integrasi BPJS Kebijakan Efisiensi Anggaran
Kunjungan BPJS
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menerima kunjungan BPJS Kesehatan Regional Makassar di Kabupaten Gowa. -foto/humas-

SUNGGUMINASA——-Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menekankan kebijakan Pemkab Gowa untuk keluar dari integrasi BPJS salah satunya untuk efisiensi anggaran. “Keputusan Pemkab Gowa untuk keluar dari integrasi salah satunya membutuhkan pembiayaan yang cukup tinggi, padahal Gowa sudah memiliki program kesehatan gratis hanya dengan memperlihatkan KK atau KTP. Ini salah satu langkah kita untuk efisiensi anggaran,” jelasnya ketika menerima kunjungan dari BPJS di ruang kerjanya, Jumat (6/1).

Lebih lanjut Adnan menjelaskan kalau peserta integrasi BPJS di Gowa sebanyak 119.601 jiwa dengan mendapatkan layanan fasilitas kesehatan kelas III sama dengan layanan kesehatan gratis yang dimiliki oleh Pemkab Gowa. “ Jika kami tetap melanjutkan kerjasama untuk integrasi BPJS, maka akan dobel anggaran padahal saat ini Pemkab kekurangan anggaran diakibatkan pemotongan DAK sebesar 220 Milliar dari pemerintah pusat untuk membiayai program prioritas. Layanan kesehatan gratis dalam RPJMD Tahun 2016-2021 tetap menjadi salah satu prioritas,” urai mantan anggota DPRD Prov Sulsel ini.

Untuk layanan kesehatan gratis sejak tahun 2009 Pemkab Gowa telah menganggarkan Rp 16 M jika ditambahkan dengankepesertaan integrasi BPJS Gowa harus menambahkan pembayaran lagi sebesar Rp 6 Milliar. Sehingga total yang harus dikeluarkan sebesar lebih dari 20 Milliar.

Berhentinya Pemkab Gowa dari integrasi BPJS sejak 1 Januari 2017 sehingga bisa terjadi efisiensi anggaran. Apalagi sistem yang digunakan berbeda kesehatan gratis menggunakan sistem klaim sedangkan integrasi BPJS menggunakan sistem pembayaran premi tiap bulannya.

Besaran premi BPJS yang sama diseluruh Indonesia, juga dikritik oleh Bupati Gowa” Selayaknya premi BPJS ditetapkan berdasarkan regional. Berbeda premi di regional Jawa dengan Sulawesi. Ketika kita menyamaratakan ada unsur ketidakadilan. UMR di Jawa kan lebih tinggi berbeda dengan di Sulawesi,” tambah Bupati termuda di KTI ini.

Kepala Divisi Regional, Maryamah didampingi Kepala Cabang Utama Makassar drg. Unting Patri Wicaksono Pribadi menghargai kebijakan yang diambil oleh Bupati Gowa. “ BPJS memanag berharap Gowa tetap ikut dalam program integrasi BPJS ini namun kami juga menghargai kebijakan yang diambil oleh Pemkab Gowa terkait efisiensi anggaran. Walau demikian kita masih memiliki kerjasama dikepesertaan BPJS lainnya,” tanggap Maryamah.

Ketika menerima audince BPJS Bupati Gowa didampingi Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, H. Ismail, Kepala Dinas Kesehatan, dr. H. Hasanuddin, Dirut RSUD Syekh Yusuf dr. H.Salahuddin dan Kabag Humas dan Protokol, Andi Tenriwati Tahri (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

5 × = 10