Gowa Masuk 16 Besar Kabupaten di Indonesia ke Tahap Penilaiaan Penghargaan Pembangunan Daerah

– Mewakili Satu-satunya Kabupaten di Sulsel

HUMASGOWA—– Pemerintah Kabupaten Gowa menjadi satu-satunya perwakilan kabupaten di Sulawesi Selatan yang berhasil masuk enam belas kabupaten di seluruh Indonesia dan lolos ke tahap kedua untuk dipilih menjadi penerima Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023.

Atas capaian itu, Pemerintah Kabupaten Gowa kembali melakukan presentasi dan wawancara terkait peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sesuai tema Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 melalui Inovasi Kampung Rewako.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, penyajian ini merupakan tahap kedua setelah dirinya melakukan penyajian beberapa waktu lalu untuk menentukan daerah yang mewakili provinsi.

“Alhamdulillah setelah penentuan tingkat provinsi kemarin, Gowa berhasil lolos dan masuk 16 besar kabupaten di seluruh Indonesia setelah melalui beberapa tahapan,” ungkapnya usai melakukan presentasi secara virtual di Maccora Ballroom Hotel The Rinra Makassar, Senin (13/3).

Adnan menyebutkan, presentasi ini sebagai salah satu tahapan untuk menentukan tiga kabupaten terbaik di Indonesia, dimana setelah tahapan tersebut tim penilai akan melakukan peninjauan lapangan di Kampung Rewako, Desa Jenetallassa, Kecamatan Palangga sebagai inovasi yang diangkat oleh Pemerintah Kabupaten Gowa. Peninjaun ini rencananya akan dilakukan pada akhir Maret 2023 mendatang.

“Setelah ini akan ada verifikasi lapangan untuk melihat inovasi daerah. Hasilnya akan ditetapkan pada musrenbang nasional pada Mei unuk menetapkan tiga kabupaten, tiga kota dan tiga provinsi terbaik di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Adnan menyampaikan Inovasi Kampung Rewako Desa Jenetallasa ini dikerjasamakan dengan Pemdes melalui Bumdesa dan masyarakat, dimana seluruh pekerja merekrut warga sekitar untuk diberdayakan sehingga ada penghasilan.

“Dengan hadirnya Kampung Rewako ini pengangguran kita berkurang karena merekrut tenaga kerja dari masyaralat sekitar desa dan meningkatkan jumlah rumah tangga yang menjajakan dagangannyadi jalur yang dilalui pengunjung menuju lokasi Kampung Rewako,” katanya.

Adnan mengaku kehadiran Kampung Rewako di Kabupaten menghadirkan output, outcome dan impact bagi Kabupaten Gowa. Pasalnya inovasi mampu menunjang pertumbuhan ekonomi Gowa yang tumbuh positif 7,26 persen dan tingkat pengangguran terbuka turun ke 3,26 persen di 2022 yang sebelumnya di angka 4,30 persen pada 2021 lalu.

“Kampung Rewako ini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat Gowa bahkan Sulawesi Selatan karena didalamnya terdapat beberapa unit usaha yang mampu mendapatkan hingga ratusan juta setiap bulannya, dan telah direplikasi di 26 desa/kelurahan se-Kabupaten Gowa,” jelas Adnan.

Sementara salah satu Tim Penilai Independen, Syahrial mengaku presentasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa sudah jelas dan komprehensif, hanya saja ada beberapa yang ditanyakan untuk mengetahui terkait capaian dan inovasi yang diangkat.

“Selamat kepada Kabupaten Gowa karena berhasil sampai ke tahap ini. Dari pemaparan tadi sangat jelas dan lengkap, sehingga kami akan melanjutkan ke tanya jawab untuk mengetahui lebih dalam lagi,” ujarnya.

Beberapa substansi penilaian PPD 2023 ini yakni aspek permintaan pembangunan, kualitas dokumen RKPD, proses penyusunan dokumen RKPD, dan inovasi dengan indikator sebanyak 22 dengan tema “peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi dan inklusif dan berkelanjutan”.

Pada representasi ini Bupati Gowa turut didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Sujjadan dan jajaran. (NH)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

34 − 30 =