Gowa Siap Jadi Percontohan Penanganan Penyakit Kusta di Indonesia
Kunjungan WHO
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis menerima Kunjungan Kerja Chairman The Nippon Foundation, Duta Goodwill Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Yohei Sasakawa beserta rombongan. -foto/humas-

GOWA——Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Gowa siap dijadikan laboratorium percontohan dalam mengeliminasi penyakit Kusta di Indonesia.

Hal Ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis dalam penerimaan Kunjungan Kerja Chairman The Nippon Foundation, Duta Goodwill Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Yohei Sasakawa beserta rombongan, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Senin, (19/3).

Dikatakannya bahwa, Kabupaten Gowa siap untuk mendedikasikan wilayah ini jadi percontohan. “Gowa sangat siap apabila dijadikan daerah percontohan atau replika dalam penanganan penyakit Kusta, bahkan kami siap berbagi ilmu dengan daerah lain yang ada di Indonesia,” jelas Muchlis.

Terkait dengan lahirnya Perda TB-Kusta dan HIV di Kabupaten Gowa, Sekda Gowa menjelaskan asal muasalnya. “Tahun 2017 penderita kusta mencapai angka 97 orang. Penyakit kusta dikalangan masyarakat merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan sangat menular dikarenakan sifat klinis atau masa inkubasi dari penyakit kusta sangat lama dan penderitanya terkadang tidak menyadarinya,” ujar Muchlis.

Olehnya itu, pemerintah daerah mengambil inisiatif untuk merubah kebijakannya dengan menonjolkan program prefektif dan promotif dengan cara melakukan sosialisasi kemasyarakat yang didukung berbagai organisasi kemasyarakatan dan tentunya dewan legislatif. Sehingga dirasa perlu adanya peraturan yang mengikat agar dalam penanganan penyakit ini jadi maksimal.

Sementara Yohei Sasakawa, mengatakan bahwa kunjungannya kali untuk memantau secara langsung aktivitas penggiat pemberantas kusta serta ingin mengetahui apa kendala dan sejauhmana para penggiat kusta mampu melakukan penanganan serta pengendalian terhadap penderita kusta.

“Masih berkembangnya stigma di masyarakat seluruh dunia kalau kusta itu penyakit kutukan dan menular. Padahal penyalit kusta itu bisa dicegah dan bisa diobati,” ujar Yohei.

Hadirnya Perda Pemberantasan kusta menjadi daya tarik datang ke Gowa melihat langsung penerapan Perda ini. Gowa sendiri merupakan satu-satunya daerah yang memiliki Perda terkait penyakit kusta.

“Salut dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemkab Gowa. Kepedulian pemerintah sangat besar terutama terhadap penderita kusta di wilayahnya sangat agresif. Bahkan melahirkan Perda yang hanya dimiliki oleh Gowa,” urainya.

Bahkan Yosei berjanji untuk membantu Pemkab Gowa mengedukasi masyarakat. “Instansi yang berkaitan sebaiknya memberikan penyuluhan yanh tepat. Kami siap membantu dalan program edukasi ke masyarakat. Walaylupun jumlah penderita kusta banyak, penyakit ini bisa sembuh dan bukan hal yang memalukan,” tambahnya.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Anggota DPRD Kab Gowa, Asriyadi Arasy, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr H Hasanuddin, Organisasi Permata, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Gowa. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

69 + = 74