Gowa siap Terapkan Aplikasi Sigalih
GOWA – Mata Sehat untuk Semua menjadi tema nasional pada Hari Penglihatan Sedunia, yang dipusatkan di Jawa Timur dan dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek melalui Video Conference dengan 6 provinsi yakni Sulawesi Selatan, Maluku, Jakarta, Sumsel, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, Kamis (11/10).
Menurut Nila, gangguan mata pada masyarakat Indonesia cukup besar, sehingga dirinya meluncurkan sebuah aplikasi berbasih android Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan (Sigalih).
“Hari ini kami dari Kementerian Kesehatan meluncurkan aplikasi berbasis Android bernama Sigalih untuk pencegahan dini atas kerusakan mata terutama diakibatkan katarak,” katanya.
Pada kesempatan itu juga, Menteri Kesehatan melakukan dialog selama lima menit dengan enam pemerintah daerah dengan menanyakan kesiapannya dalam menjalankan aplikasi Sigalih, termasuk Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Muchlis.
Menurut Muchlis aplikasi Sigalih siap diterapkan di Gowa, bahkan katanya ia telah melakukan sosialisasi pelatihan pada beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten Gowa. “Kami di Gowa alhamdulillah siap menerapkan Sigalih ini, dari 26 puskesmas kami telah melakukan pelatihan pembinaan ke 6 puskesmas dan 27 posbindu, dimana tenaga yang dilatih adalah 6 petugas indra puskesmas dan 12 orang kader posbindu” katanya saat video conference dengan Menteri Kesehatan RI, di Baruga Tinggimae Rumah Jabatan Bupati Gowa.
Lebih jauh, dirinya juga mengaku telah menerapkan di setiap sekolah, karena Pada tahun 2017 lalu telah melakukan deteksi dini di 28 sekolah dan pada 2018 ini telah dianggarkan dalam APBD dan hasilnya menjadi 110 sekolah.
“Kita sudah anggarkan dalam APBD, sisa ekolah yang belum masuk akan kita sisir lagi di tahun 2019 mendatang sehingga Gowa bisa ditarget tuntas apalagi kita sudah lakukan Sigalih ini,” jelas Muchlis.
Khusus wilayah dataran tinggi kata Muchlis diharapkan dalam waktu dekat akan dikembangkan Gowa Smart City sehingga semua kecamatan bisa terakses internet dengan baik sehingga program Sigalih ini dapat berjalan secara baik juga.
Ditempat yang sama, Kadis Kesehatan Gowa Hasanuddin mengatakan capaian program penutasan gangguan penglihatan telah dijalankan sejak 2017 dimana dari hasil jajakan Dinkes ditemukan 727 orang penderita katarak, penderita kelainan Refraksi (khusus pada anak-anak sebanyak 587 orang, penderita glaukom 29 orang, penderita xerothalmia 9 orang dan low vision tidak ada.
Dan pada tahun 2018 dijajaki kembali dimana penderita katarak menjafi 729 orang, penderita kelainan refraksi menjadi 532 orang, glaukom 16 orang, xerothalmia 38 orang dan low vision 30 orang.
Sekadar diketahui, Sigalih (Sistem informasi penanggulangan gangguan penglihatan) merupakan aplikasi pencatatan dan pelaporan yang selalu update antara posbindu, puskesmas dan Rumah Sakit untuk bisa memberikan informasi yang dibutuhkan agar penanganan pasien lebih cepat, efektif dan efisien. (HR)