SUNGGUMINASA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta kepada pihak akademisi Institusi Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulsel agar menerapkan sistem pembelajaran mendekatan kulturan dan sosial budaya.

Pendekatan kultural dan sosial budaya jauh lebih efektif ketimbang sistem pembelajaran formal. “Kalau itu ditemukan, maka saya yakin akan melahirkan praja yang memiliki nasionalisme untuk menjaga bangsa ini,”kata Gamawan Fauzi, saat meresmikan. Kampus IPDN Sulsel, di Desa Kampili, Kecamatan Pallangga Kab Gowa, Senin (8/4).

Dia mengatakan, jika dibandingkan kampus IPDN lain di Indonesia kampus ini jauh lebih hebat.Kampus ini dapat menampung sekitar 600 Praja yang ada di wilayah timur Indonesia. ” Insya Allah kampus menjadi terdepan,melahirkan praja yang berkualutas, serta mampu menjadi pamong, dan dapat melayani seluruh warga,”katanya.

Mendagri juga mengatakan, kampus IPDN ini tentu berbeda dengan kampus umum lainnya. Para Praja di kampus ini memiliki asrama dantinggal di dalam kampus. makanya, mereka harus tunduk dan patuh pada peraturan yang ada.

Kata dia, sesuai peraturan semua praja serba dibatasi, mulai libur, pakaian, tidur. “Makanya, saya meminta kepada pihak akademis kampus agar memperhatikan makanan, dana pakaian para Praja,”tuturnya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kampus ini sudah lama didambakan masyarakat Sulsel, kini sudah terwujud. “Keberadaan kampus ini kami bertekad akan menjadikan IPDN menjadi kampus Praja terdepan di Indonesia, insya Allah. Bahkan Kampus ini semakin mengukuhkan Sulawesi Selatan sebagai daerah pendidikan terbesar di luar Jawa,”kata Syahrul dihadapan para Bupati/Wali kota se Sulsel, para pejabat Provinsi, lainnya.

Menurut Syahrul,”sejak kehadiran Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), telah lahir pamong-pamong praja yang memiliki sumbangsih dalam pelaksanaan pemerintahan. Bahkan pejabat-pejabat senior yang ada di KTI banyak yang berasal alumni pendidikan ini.” urai Gubernur yang baru saja dilantik untuk periode kedua ini

Hadir dalam peresmian kampus IPDN Sulsel di di Desa Kampili yakni, bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, Bupati. Bulukumba Zainuddin Hasan, Bupati Maros, Bupati Barru, Bupati Tanah Toraja.

Bupati luwu, Bupati Lutim, Bupati Lutra, Bupati Toraja Utara, Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, Wakil Wali kota Palopo, Sekkab Wajo, Sekkab pinrang, dan Sekkab Sidrap.

Sementara Sekertaris Jendera (Sekjen) Kemendagri Diah Anggraeni mengatatakan, luas lahan pembangunan kampus IPDN di Kampili seluas 14 hektare, terdiri atas gedung perkuliahan asrama praja putra, gedung menza dan asrama praja putri. “Kampus ini akan menampung 600 calon praja ini menggunakan anggaran sebesar Rp180 miliar untuk kedua tahap pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” katanya.

Serahkan E-KTP

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sekaligus menyerahkan E-KTP kepada Bupati dan Walikota Se Prov Sulawesi Selatan. Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri Potensi E-KTP Wilayah Sulsel Sebesar 6.955.691, yang telah melakukan perekaman E-KTP sebesar 4.758.678 dan yang belum sebanyak 2.197.013.

Menurut Gamawan Fauzi, ” Masih banyaknya penduduk yang belum melakukan perekaman E-KTP disebabkab berbagai faktor salah satunya lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau. Saya mengharapkan Bupati dan Walikota di Sulsel segera menginstruksikan bawahannya untuk segera mencari 2 juta lebih masyarakat yang belum tercatat dalam E-KTP. Targetnya adalah akhir tahun 2013 mereka yang belum terekam sudah harus rampung. Jangan sampai ada masyarakat tidak memiliki identitas”

E-KTP akan menjadi tanda pengenal atau identitas yang berlaku bagi penduduk, program ini akan efektif tahun 2014 sehingga tanda pengenal (KTP Lama) tidak akan berlaku lagi. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

93 − = 86