Orang Tak Bertanggung Jawab Serang Posko Induk Soal Isu Pengambilan Biskuit
Humas Gowa——Posko Induk Bencana Gowa yang dipusatkan di Kantor Bupati Gowa diserang oleh orang tidak bertanggung jawab soal isu pengambilan biskuit oleh penjaga dan relawan posko. Isu ini disebar melalui video berdurasi 1 (satu) menit yang dishare di media sosial Instagram
Salah satu petugas posko induk yang terekam di video tersebut, ST HS ketika dimintai konfirmasi mengelak kalau biskuit diambil untuk kepentingan pribadinya tapi dipisah-pisah untuk di packing sebelum dibagikan.
“Kami di posko packing-packing barang sebelum dikirimkan logistik. Biskuit salah satu barang yang kami masukkan di dalam plastik packing jadi kemungkinan yang terekam di video itu saya ambil untuk kami pisah-pisahkan masuk ke tempat lain. Karena biasanya ada jumlahnya yang kurang” jelasnya Jumat (1/2).
Selain itu pemilahan atau sortir dilakukan setiap ada dos-dos sumbangan yang masuk. Pemilahan dibutuhkan agar distrubusi logistik tepat sasaran sesuai kebutuhan korban.
“Kami di posko jika ada barang masuk kami periksa dulu disortir karena biasanya dalam satu dos bercampur antara makanan dan pakaian atau kebutuhan sehari-hari. Jadi harus di pisah sebelum kami packing terpisah untuk disebarkan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan di posko sendiri ada juga bantuan untuk relawan. “Ada juga yang kirim ke kami bantuan untuk para relawan. Mereka yang relawan ini bekerja dari pagi, siang sampai tengah malam malah ada yang bermalam untuk menjaga posko. Karena tidak mungkin juga relawan kerja keras untuk menyiapkan logistik dan mereka sendiri tidak diperhatikan asupan tenangaya,” tambahnya.
Penanggung jawab harian Posko Induk juga menyesalkan kesimpulan dini yang diambil oleh perekam video.
“Teman-teman relawan di posko kerja keras untuk mengatur jalur kedatangan dan pendistrubusian logistik. Mereka ini orang-orang tidak kenal lelah demi menyakinkan logistik siap untuk didistrubusikan. Harusnya juga mereka yang ambil video bertanya mengkonfirmasi tidak mengambil kesimpulan sesat. Kasian ini relawan dicap negatif padahal kondisi di lapangan tidak seperti itu.”
tandas Yasser. (*)