SUNGGUMINASA——Dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menggelar satu hari Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Classroom Day) yang serentak dilaksanakan di 31 sekolah se-Kab Gowa, mulai jenjang Paud hingga SMA.

Kepala Dinas Pemnerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kawaidah Alham mengatakan bahwa, program ini merupakan program dari Kementrian Pendidikan, yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten dan Kementrian Agama, dan salah satu lokus kegiatan ini di TK Melati, Jalan Beringin, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Gowa.

“Untuk menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah ramah anak kita harus memenuhi beberapa indikator yakni, sekolah tersebut merupakan sekolah adiwiyata, terpenuhinya hak anak mulai dari hak bermain, hak mendapatkan pelajaran, hak untuk gembira dan pemenuhan makanan bergizi. Selain itu anak juga mampu menuangkan kreativitas di sekolah itu dan tidak ada unsur kekerasan yang terjadi di sekolah, baik kekerasan fisik, non fisik, seksual serta penelantaran,” jelasnya saat peringatan hari anak Internasional di TK Melati Sombaopu, Kamis (1/11).

Tak hanya itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa deklarasi sekolah ramah anak sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu, namun pembinaannya baru dimulai pada tahun 2017. Untuk tahun 2017 lalu sekolah ramah anak ini hanya ada 8 sekolah yang ditunjuk, masing-masing TK 2 sekolah, SD 4 sekolah, SMP 2 sekolah dan SMA 2 sekolah.

“Alhamdulillah tahun ini kita diberi kepercayaan dari pusat sebanyak 31sekolah yang menjadi SRA, kita berharap tahun 2019 mendatang, Pemkab Gowa menargetkan bahwa seluruh sekolah di Kabupaten Gowa sudah masuk dalam sekolah ramah anak, apalagi Kabupaten Gowa sudah mengantongi penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak,” ujarnya.

Sementara, Ketua Lembaga Pemerhati Anak (LPA) Gowa Hasniaty Hayat mengapresiasi pihak Pemkab Gowa yang fokus pada pendidikan anak, salah satunya dengan  penetapan sekolah ramah anak.

Menurutnya, penunjukan sekolah ramah anak ini bertujuan menjadikan pendidikan anak makin lebih baik, sebab terdapat perbedaan nyata antara sekolah ramah anak dengan sekolah pada umumnya, termasuk pemahaman guru akan perlakuan terhadap siswa-siswanya. (VV)