Gowa Terima IMWA
Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malagani menyerahkan plakat IMWA 2015 kepada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL. -foto/humas-

SUNGGUMINASA—-Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni menyerahkan secara resmi plakat Indonesian Migrant Workers Award (IMWA) 2015 kepada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL. Penyerahan ini berlangsung saat upacara Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gowa, Senin pagi (18/4).

Award ini diperoleh melalui ajang IMWA yang baru-baru ini digelar di Hotel Hilton, Kuching, Sarawak Malaysia (9-11/4). Saat itu perwakilan Pemkab Gowa diwakili oleh Wakil Bupati, didampingi Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Gowa, H Syamsuddin Bidol dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setkab Gowa, Andi Tenriwati Tahri.

Perhelatan ini digagas dan dilaksanakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching. Acara ini untuk memberi apresiasi kepada buruh migran Indonesia yang bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, perkebunan sawit dan perkayuan yang dinilai terbaik selama mereka bekerja di Sarawak.

Mereka yang masuk dalam nominasi terbaik IMWA adalah sejumlah pekerja migran, dua nominasi terbaik berasal dari Kabupaten Gowa. Seorang diantaranya bernama Syamsul Kamar Kadang asal Tombolo, Dusun Lassa, Kecamatan Bontolempangan berhasil meraih peringkat ketiga penghargaan IMWA 2015 yang diumumkan hari itu untuk kategori buruh perkebunan sawit terbaik.

Syamsul Kamar dianggap layak untuk masuk kategori terbaik tiga hasil dari penilaian para buruh yang dititikberatkan pada aspek penilaian yang dilihat berdasarkan kinerjanya selama bekerja diperusahaan, kelengkapan administrasi dan prosedur ketika pertama kali datang ke Sarawak. Selain itu, dilihat masa kerja, kemampuan akademis dasar dan pengetahuan umum mengenai keselamatan kerja dan peraturan perburuhan di Sarawak (Malaysia) dan Indonesia.

Panitia IMWA melakukan penilaian kepada para calon pemenang setelah buruh migran Indonesia itu dinominasikan oleh perusahaan tempatnya bekerja sebagai pemenang. Penilaian yang dilakukan bersifat independen, para anggota penilai berasal dari berbagai kalangan, antara lain pengusaha, akademisi dan pengajar, mahasiswa, tokoh masyarakat dan staf KJRI Kuching sendiri.

Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Jahar Gulton keberadaan buruh migran menjadi fokus perhatian pemerintah. “Keberangkatan secara legal didukung administrasi dan prosedur lengkap, keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang akan dituju. Sehingga peranan Pemerintah Daerah sebagai asal TKI sangat urgent. Mensosialisasikan keberangkatan dengan jalur resmi, memberi dukungan dan kemudahan kepada calon TKI dalam penyelesaian administrasi merupakan sumbangsih positif Pemda dalam perjalanan seorang TKI ke negara yang akan dituju,” jelasnya.

Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Gowa, H Syamsuddin Bidol juga menyampaikan pesan kepada masyarakat yang akan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), ”Keberangkatan secara jalur resmi menjadi pilihan terbaik buat mereka yang akan menjadi TKI. Memiliki persyaratan administrasi lengkap yang menunjang mereka mendapatkan perusahaan yang tepat di tanah rantau. Kondisi ini juga sekaligus membantu TKI untuk bekerja secara aman, dan tidak ada ketakutan bermasalah dengan pihak migrasi negara tempat mencari kerja,” pesannya. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

× 7 = 56