96,5 Persen Masyarakat Dukung Gowa Kabupaten Pendidikan

 

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wabup Gowa, Abd Rauf Malaganni saat menyaksikan hasil survei JSI, Senin (25/3)

HUMAS,GOWA – Jaringan Suara Indonesia (JSI) telah merilis jika sebagian besar masyarakat Kabupaten Gowa yakni 96,5 persen mendukung langkah Pemkab Gowa menjadikan daerah ini sebagai Kabupaten Pendidikan pertama di Sulsel. Hal tersebut diungkapkan, Ketua JSI, Eka Kusmayadi, saat memaparkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Bupati Gowa dan Wakil Bupati Gowa, di Gedung De’Bollo, Senin (25/3).

“Tingkat kepercayaan masyarakat sangat tinggi kepada pemda dalam hal ini, persentasenya bahkan mencapai 96,5 persen,” ungkapnya.

Program pendidikan memang menjadi perhatian sendiri bagi Pemkab Gowa. Beragam inovasi telah dilahirkan. Program ini diikuti dengan semakin tingkatnya kesadaran masyarakat di bidang pendidikan.

Kendati demikian, masih ada saja masyarakat yang belum mengetahui program pemkab Gowa yang ingin menjadikan Gowa sebagai Kabupaten Pendidikan pertama di Sulsel, sehingga masih perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut.

Selain itu, dalam survei JSI, dari 20 program kerja yang dinilai paling penting oleh masyarakat, point tertinggi adalah pendidikan gratis sebesar 44,9 persen diikuti kesehatan gratis 29,3 persen.

Sementara tingkat kepuasan terhadap program kerja, pendidikan gratis mengantongi 97,6 persen, mata pelajaran Imtaq Indonesia 96,7 persen, Investasi Sumber Daya Manusia 1/4 abad 89,6 persen serta sistem kelas tuntas berkelanjutan 84,9 persen.

Ditempat yang sama, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL mengharapkan untuk semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memberikan dukungan maksimal dalam menjadikan Gowa Kabupaten Pendidikan.

Menurutnya, Gowa sebagai kabupaten pendidikan merupakan sebuah gerakan yang harus dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan banyak pihak untuk mewujudkannya.

“Olehnya itu, sejumlah poin penting yang telah dan harus diterapkan seperti  terciptanya sistem persekolahan, terciptanya sentra edukasi, terbentuknya kampung inggris (english camp),” ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga menjabarkan sistem persekolahan yang dimaksud, yakni sistem persekolahan secara manajerial yang meliputi sekolah berbasis IT, berbasis ramah anak dan berbasis ramah lingkungan. Dan sistem persekolahan secara akademik yakni, sistem kelas tuntas berkelanjutan (SKTB) dan Imtaq Indonesia. (HA/NH).

 

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

19 − = 16