Gelar Teknologi Hasil Litbang di Gowa
SUNGGUMINASA—– Pemerintah Kabupaten Gowa bekerjasama dengan Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Makassar mengadakan Gelar Teknologi Hasil Penelitian dan Pengembangan. Kegiatan ini berlangsung di Baruga Karaeng Patinggaloang, Kantor Bupati Gowa, Rabu pagi (7/11).
Kepala Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Ir. Muh Abidin, M.Si menjelaskan tujuan utama dari penelitian dan pengembangan bagaimana hasil rekayasa yang diperoleh bisa sampai kepada masyarakat. Selain itu gelar teknologi yang diadakan berupaya menyempurnakan hasil rekayasa yang telah diperoleh. “Segala rekayasa senantiasa diuji secara terus menerus agar efektifitas alat bisa tercapai. Mengetahui kelemahan alat temuan dalam ujicoba berujung pada penyempurnaan alat yang diupayakan,†jelas Kepala Balai dihadapan para Camat Se Kab Gowa yang menghadiri pertemuan ini.
Bersamaan dengan ini Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Ir. Djamaluddin Maknun, MP yang membacakan sambutan Bupati Gowa mengatakan,gelar teknologi terutama deteksi dini terhadap bencana longsor sangat bermanfaat untuk daerah ini. “Kabupaten Gowa memiliki kondisi wilayah beranekaragam serta potensi bencana yang dimilikinya memerlukan alat deteksi dini.†urainya.
Gelar teknologi ini memperlihatkan tiga penemuan dari Litbang BPK Makassar yaitu: sensor peringatan tanah longsor (landslide warning sensor), alat peringatan banjir dengan SMS dan Isolat Mikoriza Makassar (ISOMIK). Sensor peringatan tanah longsor merupakan sensor untuk mendeteksi tanah longsor yang ditempatkan pada daerah berisiko tinggi untuk runtuh, alat ini akan sangat berguna dalam mengurangi dampak negatif dari bencana yang mungkin terjadi.
Alat peringatan banjir sendiri merupakan alat pengukur curah hujan otomatis untuk mengukur intensitas curah hujan setiap jam dan merekam data curah hujan tersebut. Alat ini akan bekerja memberikan informasi melalui layanan pesan singkat pada beberapa ponsel yang telah diregistrasi, jika terjadi curah hujan yang tinggi berisiko banjir.
Teknologi rekayasa lainnya yaitu Isolat Mikoriza Makassar (ISOMIK), merupakan isolat fungsi mikoriza arbuskula, yang berperan memperluas bidang penyerapan akar sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara dan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Selain itu juga meningkatkan resistensi terhadap serangan pathogen akar. Keuntungan produksi Balai Penelitian Kehutanan Makassar ini akan memacu pertumbuhan bibit, mempersingkat waktu persemaian, meningkatkan persen tanaman yang hidup serta ramah terhadap lingkungan (*)