Aklamasi Pimpin ORARI Sulsel, Adnan Disebut Ketua ORDA Termuda di Indonesia
HUMASGOWA–—Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) IX Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Sulawesi Selatan Periode 2022-2027. Setelah dikukuhkan pada Sabtu (14/5/2022), Adnan disebut sebagai Ketua ORDA termuda di Indonesia.
Pelaksanaan Musda sendiri tidak berlangsung lama. Bahkan setelah dibuka oleh Wakil Ketua ORARI Pusat, Ida Bagus Gede Arnawa, Jum’at (13/5/2022) pagi dan pada malam harinya, Musda ORARI memutuskan memilih Adnan sebagai Ketua ORDA Sulsel, menggantikan Syahrul Yasin Limpo.
Keputusan memilih Adnan sebagai Ketua ORDA Sulsel secara aklamasi dilakukan karena 19 dari 23 ORARI Lokal secara bulat memutuskan dalam sidang pleno Musda.
Wakil Ketua Orari Pusat, Ida Bagus Gede Arnawa, menuturkan, keputusan itu sudah sah dan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
“Saya sungguh salut mendengar ide dan gagasan beliau. Pak Adnan adalah Ketua ORARI Daerah termuda se-Indonesia sepertinya saat ini,” ungkapnya.
Ia meyakini, dengan pengalaman Adnan memimpin organisasi, Ketua PMI Sulsel ini juga mampu membesarkan ORARI Daerah Sulsel kedepan. Di tingkat provinsi, Adnan memang diketahui sudah dan sementara memimpin organisasi lain. Selain sebagai Ketua PMI Sulsel, Adnan di usia 23 tahun juga pernah menjadi Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel.
Sementara itu, Adnan pasca dikukuhkan sebagai Ketua Orda Sulsel, mengungkapkan keyakinannya bisa membawa ORARI Sulsel lebih besar kedepannya.
“Apa yang menjadi kekurangan pamanda SYL, akan saya perbaiki dan melanjutkan yang sudah baik. Saya sudah mendiskusikan dengan Pak Sekjen dan Pak Waketum ORARI Pusat, kedepan kita akan akan menghimpun seluruh komponen,” ungkapnya.
Salah satu yang akan menjadi prioritasnya saat ini, kata Adnan adalah menghadirkan Sekretariat Permanen untuk ORDA Sulsel. Orari, lanjutnya, juga akan terus didorong untuk terus berkontribusi di tengah perkembangan informasi dan teknologi.
“ORARI harus terlibat dalam berbagai sektor dalam upaya membantu wilayah. Dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak. Kedepan, ORARI juga mesti selalu menjadi penyambung akses komunikasi di daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan seluler atau wilayah dengan kondisi blank spot area,” terangnya. (*)