Bupati Gowa Berbagi Cara Sukses Jadi Pemimpin di Usia Muda
Humas Gowa—Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengawali karir politik di usia yang masih terbilang sangat muda, yaitu di usia 23 tahun. Kala itu, Adnan memulai karir politiknya dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2009.
Orang nomor satu di Gowa bahkan menjadi salah satu anggota DPRD Provinsi Sulsel termuda. Bupati kelahiran Makassar 9 Maret 1986 ini juga bahkan tercatat sebagai politisi pendatang baru dengan perolehan jumlah suara terbanyak yaitu sekitar 32 ribu suara.
“Waktu itu saya disuruh ambil Makassar dan Makassar waktu itu dapil (Daerah Pemilihan) neraka. Karena waktu itu Makassar belum terbagi dua, Makassar A dan B, masih satu dan saat itu saya seakan-akan betul-betul ditempa,” kata Adnan saat menjadi narasumber pada Tribun VIP dengan tema “Pemimpin Muda dan Tangguh” Minggu (2/8) malam.
Sejak saat itulah perjalanan karier politik Bupati Adnan berjalan dengan mulus. Ayah dua orang anak ini berhasil duduk di kursi parlemen selama dua periode dari 2009 sampai 2015, hingga akhirnya memutuskan untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gowa tahun 2015 sebagai Calon Bupati Gowa.
Berbekal pengalaman selama 7 tahun di parlemen Sulsel, suami dari Priska Paramita Adnan ini berhasil terpilih sebagai Bupati Gowa berpasangan dengan H. Abdul Rauf Malaganni sebagai wakilnya. Tak hanya berhasil memenangkan Pilkada, saat itu Adnan juga tercatat sebagai Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia (KTI) di usia 29 tahun.
Selain berbekal pengalaman 7 tahun sebagai anggota DPRD Sulsel, Adnan yang berlatar belakang dari seorang anak Bupati Gowa dua periode, Ichsan Yasin Limpo mengaku tidak terlalu kesulitan dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Gowa hingga saat ini.
“Saya kan menjabat anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dua periode selama 7 tahun baru masuk menjadi Bupati di wilayah Kabupaten Gowa. Sehingga untuk sistem pemerintahannya saya sudah tidak terlalu kaget. Apalagi keluarga adalah Keluarga yang bergelut di bidang Pemerintahan,” ujarnya.
Selama memimpin di Kabupaten Gowa, Adnan yang tercatat sebagai salah satu tokoh millenial tervokal versi Indonesia Indicator tahun 2019 ini menyebutkan bahwa dirinya selalu memegang tiga prinsip yang ia sebut sebagai 3 K. Yaitu Kemampuan, Komitmen dan Konsisten.
“Saya akan ukur kemampuan saya terlebih dahulu, setelah saya ukur kemampuan, baru saya buat komitmen. Kalau saya sudah buat komitmen itu, maka tidak ada lagi pikiran untung dan rugi kecuali konsisten terhadap komitmen yang saya buat,” jelaskan.
Selain itu, selama menjadi Bupati Gowa, Adnan juga mengaku memiliki dua panutan untuk memimpin Kabupaten Gowa. Pertama Almarhum sang ayah yang juga Bupati Gowa periode 2005-2015 dan sang paman, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia yang juga mantan Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa dua periode.
Menurutnya, almarhum sang ayah merupakan sosok pemimpin yang mempunyai perencanaan yang matang, komitmen, konsisten dan tegas. Sementara SYL menurutnya pemimpin yang sangat humbl dan tidak suka permusuhan.
“Jadi saya ini belajar di dua kepemimpinan yang berbeda. Almarhum bapak saya beda, karakter om saya Pak Syahrul Yasin Limpo juga beda. Tetapi kalau dua sosok ini digabungkan menjadi satu, maka itu menjadi sosok yang sangat luar biasa. Saya bercita-cita untuk menggabungkan itu,” ujarnya.
Adnan sendiri berharap di era kepemimpinannya, Kabupaten Gowa menjadi jauh semakin lebih baik lagi kedepannya dan bisa bersaing secara nasional. Bahkan ia menargetkan Kabupaten Gowa masuk sepuluh besar penyelenggaraan pemerintahan terbaik di Indonesia.
“Pada tahun ini kita sudah masuk pada urutan ke 21 di Indonesia, nail 10 peringkat dari tahun sebelumnya yaitu posisi 31. Oleh karena itu, tahun depan target saya adalah Kabuapten Gowa masuk 10 besar dengan penyelenggaraan pemerintahan terbaik di Indonesia,” harapnya.(JN)