Gowa Berkontribusi pada Surplus Beras Sulsel
Ket Gambar: Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Amril Amir, SIP, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, A Lutfi Halide dan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo melakukan penanaman perdana padi pola IPAT-BO.
(SUNGGUMINASA) Meskipun Kabupaten Gowa tidak termasuk dalam sentra pengembangan padi seperti kawasan Bosowa-Sipilu, namun kabupaten ini telah memberi kontribusi nyata dalam mempertahankan swa sembada beras di Sulawesi Selatan dan memberi sumbangan bagi surplus beras Sulsel 2 juta ton.
“Selama tiga tahun berturut-turut kabupaten Gowa berhasil meningkatkan produksi padi di atas 5 % sebagai standar nasional,†ungkap Bupati Gowa H Ichsan Yasin Limpo pada penanaman perdana Program Ketahanan Pangan Komoditi Padi Pola Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) di Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu Kab Gowa, Senin (30/5).
Program ini dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Kodam VII Wirabuana, dihadiri Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Amril Amir, SIP, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, A Lutfi Halide.
Menurutnya, peningkatan produksi padi di Gowa tercatat sejak tahun 2007 mencapai sebesar 11%, tahun 2008 sebesar 7% dan 2009 mencapai 14%. Produksi yang meningkat ini tak luput dari ancaman, saat ini terjadi alih fungsi lahan pertanian akibat pertambahan penduduk, persaingan produksi pertanian dari luar daerah maupun luar negeri, serta keterbatasan pengetahuan petani menjadi serangkaian permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian produktivitas pertanian, untuk itu diperlukan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Program Harapan
Kehadiran program Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) di Kab Gowa menjadi harapan baru bagi peningkatan kualitas dan kuantitas produktivitas padi. Penanaman perdana yang di Kelurahan Mawang, dilakukan di lahan seluas 10 ha (hektare) milik 31 orang petani, melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa), petugas penyuluh pertanian yang dikoordinir Komandan Rayon Militer (Dan Ramil) Somba Opu.
Bupati berharap, Pemprov Sulsel bersedia menetapkan seluruh areal pertanian padi di Gowa untuk melaksanakan program yang dan dapat melipat gandakan produksi petani yang ramah lingkungan serta efisien dalam penggunaan air dan pupuk. “Kita berharap, pemprov Sulsel dapat mengizikan perluasan program ini ke seluruh petani,†ucap Ichsan.
Menurut Ichsan, program, IPAT-BO akan mengirit penggunaan pupuk, sehingga diharapkan jika program ini berjalan mampu mengurangi sekitar 50 % pemakaian pupuk, dengan demikian efisiensi pupuk ini dapat memberi kontribusi yang besar hingga ke tingkat pusat.
Harapan itu disambut baik Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Lutfi Halide, menurutnya, program ini telah membantu tercapainya surplus beras Sulsel 2 juta ton 2010, diharapkan 2011 produksi ini akan meningkat.
Sementara itu, Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Amril Amir, SIP, menjelaskan keterlibatan Kodam VII Wirabuana merupakan salah satu wujud penjabaran dari tugas pokok TNI yaitu Operasi Militer Selain Perang (OMPS). “ Program ini merupakan dukungan dalam pencapaian sasaran target 2 juta ton Tahun 2011 di Sulsesl.
Program ketahanan padi pola Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) merupakan uji coba yang digalakkan di seluruh kabupaten di Sulsel. Di Kab Gowa tanam perdana dilakukan di area seluas 10 Ha oleh Kelompok Tani Bianreng dibawah binaan Babinsa Kodim, PPL Dinas Pertanian serta Danramil setempat.
Pola Intensifikasi ini diharapkan mampu mengoptimalisasi lahan pertanian, mendukung penggunaan pupuk organik serta efisiensi penggunaan air. Penanaman padi menggunakan pola IPAT-BO di lahan 1 Ha hanya menggunakan 7 Kg bibit sedangkan cara konvensiola menggunakan bibit hingga 21 Kg di areal yang sama. Selain itu penggunaan pupuk secara otomatis juga turun hingga 50%. Beragam keunggulan program ini selain meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas pertanian juga berdampak terhadap penurunan jumlah subsidi pupuk ke petani. (*)
Sukseskan Program Pengembangan teknologi IPAT-BO di wil Sulawesi Selatan, program ini mendakan bahwa pemerintah daerah masih peduli dengan masyarakat. Pendapatan Petani meningkat, Masyarakat sejahtera, Negara akan makmur dan aman.