Sungguminasa—– Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo menegaskan peranan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) telah terbukti peranannya.” UMKM menjadi penopang terbesar ekonomi kerakyatan saat terjadinya resesi perekonomian Indonesia tahun 1997-1998. Berkat UMKM perekonomian Indonesia yang telah diprediksi akan hancur masih dapat bertahan. UMKM sebagai pilar bersama pasar tradisional sebaga tempat distrubusi dapat terus menggerakkan perekonomian rakyat. “ urai Ichsan saat membukan Gowa UKM Fair 2014 di Lapangan Discovery Syekh Yusuf (15/7)

Namun sayangnya UMKM yang telah terbukti menjadi pilar ekonomi kerakyatan saat ini menjadi incaran untuk dimatikan kekuatannya. “ Menutup jalur distrubusi UMKM menjadi tantangan yang yang harus dihadapi. Kehadiran retail berjaringan yang membuat beberapa pasar tradisional tutup menjadi salah satu alasan banyaknya UMKM yang terpaksa harus gulung tikar. Penganguran pun tak dapat dihindarkan sehingga berdampak kepada kerawanan dan ketahanan nasional.” Jelas orang nomor satu menjawab pertanyaan kenapa Ichsan sangat membatasi kehadiran retail berjaringan di Kab Gowa.

Perhatian Pemkab Gowa kepada UMKM sehingga membatasi retail berjaringan yang ada di Gowa. Bagi retail berjaringan yang ada juga disyaratkan untuk menyediakan tempat khusus sebanyak 30 persen untuk memasarkan produk hasil UMKM ini. Khusus bagi UMKM yang ada di Kecamatan, Pemkab mengalokasi dana segar di semua kecamatan untuk membantu UMKM potensial untuk dikembangkan.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Taufiq Mursad Pelaksanaan Gowa UKM Fair tahun 2014 ini merupakan agenda tahunan Dinas Perindustian dan Perdagangan. “ Kegiatan ini digelar sebagai sarana berinterkasi antara pelaku UMKM, Pemerintah Daerah dan rakyat Gowa. Berlangsung selama tiga hari (15-18/6). Diharapkan para peserta dapat memperkenalkan dan memasarkan produknya.” dihadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pimpinan SKPD lingkup Pemkan Gowa.
Segala upaya Pemkab Gowa berujung pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia diharapkan tetap menjadi pilar perekonomian dan menjadi lokomotif tenaga kerja di daerahnya. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

89 − 88 =