Kabupaten Gowa Ditarget Jadi Lokasi Pengembangan Kopi
Suasana peresmian Kampung Kopi Bawakaraeng, di Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kamis (20/6).

Humas, Gowa – Kabupaten Gowa menjadi salah satu daerah yang dilirik Yayasan Pensa (Yapensa) Global Mandiri sebagai wilayah pengembangan kopi lokal.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Yapensa Global Mandiri Hermansyah Gafur saat meresmikan Kampung Kopi Bawakaraeng di Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kamis (20/6). Dalam peresmian tersebut juga hadir Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Hermasyah mengatakan, langkah ini sebagai wujud implementasi program Yapensa Global Mandiri dimana organisasi tersebut merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang konsen pada pengembangan masyarakat yang berwawasan global secara berkelanjutan.

Menurutnya, sekitar tiga tahun pihaknya telah mengembangkan budidaya kopi di Kawasan Sulawesi Selatan (Sulsel) bagian Selatan. Salah satunya dari tahun 2013 telah berinisiasi mengembangkan kopi ini di kawasan Bawakaraeng.

“Inisiasi program kopi bawakaraeng ini lahir karena dengan melihat saat ini potensi kopi perkebunan hanya melirik daerah utara saja, sedangkan daerah selatan jarang dilirik, padahal kualitas kopinya juga sangat bagus,” katanya.

Bahkan ia mengakui, kawasan selatan khususnya di Kabupaten Gowa mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan kopi utamanya di Kawasan Kawakaraeng.

“Alhamdulillah rencana kami ini mendapatkan respon dan dukungan dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah provinsi,” ujar Herman.

Sebagai langkah dalam mengembangkan hasil kopi di wilayah Kabupaten Gowa, pihaknya telah melakukan pembinaan secara intensif dengan konsen memberikan edukasi kepada para petani .

“Sebagai tahap awal kita memberikan edukasi kepada para petani bagaimana cara menghasilkan kopi hingga cara mengolah kopi dengan standar pasar sehingga produksi kopi yang dihasilkan mampu dilirik oleh konsumen hingga ke produsen,” terangnya.

Sementara, Bupati Adnan dalam sambutannya mengatakan, dalam teori pemerintahan ada empat pilar yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Keempat pilar tersebut yaitu pertama, pemerintah. Pemerintah bersama TNI dan kepolisian harus menunjukkan arah yang akan dituju bersama demi kemajuan suatu daerah dan kesejahteraan masyarakat yang ada diwilayah tersebut.

Kedua, masyarakat, yang mana masyarakat merupakan penggerak utama perekonomian suatu daerah. Ketiga, swasta yang berperan membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran suatu daerah dapat menurun.

Sedangkan pilar keempat adalah tokoh agama atau alim ulama yang memberikan fatwa kepada kita semua agar bisa hidup damai, tentram dalam bingkai kebersamaan.

“Hadirnya Kampung Kopi ini merupakan wujud dari implementasi keempat pilar dalam membangun Kabupaten Gowa semakin maju kedepan,” ujarnya.

Dirinyapun berharap dengan hadirnya Kampung Kopi Bawakaraeng ini mampu meningkatkan perekonomian para petani-petani kopi yang ada di Gowa.

Ditempat yang sama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengungkapkan, potensi tanah yang ada di Indonesia utamanya di wilayah Sulsel sangatlah subur. Sehingga apapun yang ditanam pasti akan tumbuh dengan baik.

Hanya saja, lanjut Nurdin Abdullah masyarakat Indonesia memiliki kelemahan yaitu senang menjadi supporting industri dari luar.

“Saat ini suplay kopi dunia berkurang sementara konsumsi kopi terus meningkat. Untungnya saat ini hadir Ford Foundation yang ingin mensupport para petani kopi di berbagai daerah melalui Yaspen Global Mandiri sehingga para petani kopi mampu bangkit lagi,” ujarnya.

Diakhir kegiatan, Gubernur Sulsel didampingi Bupati Adnan menyerahkan sejumlah bibit kopi kepada para gabungan kelompok tani serta hadiah kepada pemenang lomba Kontes Kopi Bawakaraeng.

2 thoughts on “Kabupaten Gowa Ditarget Jadi Lokasi Pengembangan Kopi

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

− 4 = 1