Legislator Penajam Paser Utara Berguru Pengelolaan PBB
Ket. Gambar: Legislator Komisi III DPRD Penajam Paser Utara foto bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum, Hairil Muin dan para pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa. -foto/humas-
SUNGGUMINASA——Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dalam mengelola sendiri Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi tujuan daerah lain untuk melakukan kunjungan kerja dan studi banding di daerah berjuluk “Butta Bersejarah†ini.
Seperti halnya yang dilakukan Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utama, Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Burhanuddin Muin ketika berkunjung di Kabupaten Gowa dan diterima langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Gowa, Hairil Muin di Baruga Krg Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Kamis (20/3).
Ketua Komisi III, Burhanuddin Muin menjelaskan, maksud dan tujuannya bersama delapan orang anggota lainnya untuk mendapatkan informasi dan sharing pengalaman mengenai masalah pengelolaan PBB di Kabupaten Gowa. “Kami ingin tahu bagaimana cara dan kiat-kiat yang dilakukan Pemkab Gowa dalam melakukan pengelolaan pajak dan pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat,†ungkap Burhanuddin Muin di hadapan para pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa yang turut hadir menerima legislator asal Kalimantan ini.
Sementara itu, Asisten III Budang Administrasi Umum, Hairil Muin mengungkapkan bahwa, sejak tahun 2013 Pemkab Gowa telah melakukan pengelolaan PBB-P2 dan melakukan MoU dengan pihak Bank BRI dan pemerintah kecamatan, desa/kelurahan dan dusun/lingkungan dalam penagihannya sebagai kolektor.
Hairil Muin menambahkan, Pemkab Gowa senantiasa melakukan berbagai upaya dalam mengelola pajak dan retribusi daerah sehingga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Untuk memotivasi kolektor dalam melakukan penagihan, Pemkab Gowa memberikan reward bagi kolektor yang mampu melakukan pelunasan 100% lebih awal pada moment-moment tertentu, seperti pada peringatan HUT Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Gowa setiap tahunnya,†terang Hairil Muin. (*)