PKK Gowa Sharing Pengelolaan PAUD di TPA Beringharjo
Kunjungan TP PKK di TPA Beringharjo
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan bersama para pengurus PKK Kabupaten Gowa meninjau setiap ruangan di TPA Beringharjo, Yogyakarta. -foto/humas-

YOGYAKARTA——-Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa yang dipimpin langsung Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan melakukan kunjungan ke Tempat Penitipan Anak (TPA) Beringharjo, Yogyakarta untuk melihat langsung pengelolaan TPA binaan PKK setempat, Selasa (29/11).

Kunjungan kerja TP PKK Kabupaten Gowa ini merupakan perjalanan hari kedua di Kota Pelajar tersebut, rombongan disertai Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Gowa yang sekaligus Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gowa, Hj Mussadiyah Rauf, Wakil Ketua II TP PKK Kabupaten Gowa, Hj Nurliah Muchlis dan para Ketua TP PKK Kecamatan se+Kabupaten Gowa.

Ketua Pokja TPA Beringharjo, Rumiati Andi yang menerima puluhan rombongan PKK Kabupaten Gowa didampingi para pengajar sekaligus pengasuh TPA ini kemudian melakukan diskusi dan saling menukar informasi di salah satu ruang sentra.

“TPA Beringharjo memiliki 12 orang tenaga pengasuh dan pengajar yang menggunakan lima sistem pengajaran yaitu seni, alam, balok, peran dan persiapan persiapan,” ungkap Rumiati Andi kepada Ketua TP PKK Kabupaten Gowa bersama rombongan saat meninjau setiap ruangan di TPA tersebut.

Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan menjelaskan, TP PKK Kabupaten Gowa juga memiliki binaan yaitu Sanggar Pendidikan Anak Saleh (SPAS) yang merupakan program pendidikan luar sekolah yang dicetuskan mantan Bupati Gowa sebelumnya, Ichsan Yasin Limpo.

“Sanggar Pendidikan Anak Saleh atau SPAS ini merupakan salah satu program yang menjadi acuan nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” jelas Priska Adnan.

Menurut Priska, metode pembelajaran SPAS di Kabupaten Gowa telah dituangkan dalam buku pedoman teknis penyelenggara pos PAUD yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006.

“SPAS merupakan program pendidikan alternatif bagi anak-anak usia produktif, memberikan bimbingan dengan penekanan pada perbaikan akhlak dan nilai-nilai agama serta budaya, dalam program ini muatan agama diberikan sekitar 60 persen dan selebihnya pengetahuan umum,” tambah Bunda PAUD Kabupaten Gowa ini.(ant)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

13 − 7 =