Accera Kalompoang
Penjabat Bupati Gowa, H Muh Sidik Salam turut menyaksikan pencucian benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa atau Accera Kalompoang. -foto/humas-

SUNGGUMINASA——Penjabat Bupati Gowa, H Muh Sidik Salam untuk pertama kalinya menghadiri acara pencucian benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa atau lebih dikenal dengan upacara adat Accera Kalompoang.

Upacara adat yang merupakan agenda rutin yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini berlangsung di Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Kamis (24/9) setelah pelaksanaan sholat Idul Adha 1436 H.

Penjabat Bupati Gowa, H Muh Sidik Salam mengatakan, sebagai sebuah tradisi acara Accera Kalompoang ini sarat dengan makna. Melalui penelusuran terhadap jejak masa silam, kita akan menemukan wilayah Gowa sebagai daerah kerajaan besar di nusantara yang memiliki karakteristik, nilai-nilai budaya dan keagamaan, khususnya agama Islam.

“Accera Kalompoang ini diharapkan memberikan kegairahan, harapan dan kerinduan baru terhadap tatanan masyarakat yang lebih baik dalam kehidupan saat ini dan masa akan datang,” harap Sidik Salam terhadap pelaksanaan upacara adat pencucian benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa ini.

Benda-benda pusaka yang dicuci dan dibersihkan yakni salokoa (mahkota) yang terbuat dari emas murni, bertahtakan berlian dan permata sebanyak 250 butir dan berat 1.768 gram, sudanga atau senjata sakti sejenis kalewang atau sonri, ponto janga-jangaya, kolara atau rante kalompoang (rantai kebesaran), tataparang atau sejenis keris emas dan benda-benda pusaka lainnya.

Accera Kalompoang ini dihadiri Sekretaris Daerah Kab Gowa, H Muchlis, jajaran forum koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Gowa, para pemangku adat dan anggota Bate Salapang serta para tokoh masyarakat dan pemuka agama.(*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

9 + 1 =