Soal Keterlambatan Subdisi Benih Tanaman Pangan
// Jika Tak Turun, Petani Beli dengan Harga Normal //
Sungguminasa–Subsidi benih tanaman pangan tahun 2013 yang hingga kini belum diturunkan juga oleh Kementerian Pertanian membuat para petani makin gelisah. Pasalnya, jika subsidi tersebut belum juga diturunkan Kementerian Pertanian maka sudah pasti para petani khususnya di Kabupaten Gowa mau tidak mau terpaksa membeli benih dengan harga normal.
Padahal jika subsidi benih itu turun maka petani jelas akan membeli benih itu dengan harga murah sesuai HET (harga eceran tertinggi). Misalnya harga benih padi non hibrida, normalnya Rp 8.200 per Kg (disubsidi pemerintah 75 persen) maka petani hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 2.050 per Kg. Padi hibrida seharga Rp 52.778 per Kg (disubsidi 91 persen), maka petani hanya mengeluarkan Rp 4.750 per Kg saat membeli benih padi hibrida tersebut.
Untuk jagung hibrida harga normalnya yakni Rp 37.700 per Kg (disubsidi 50 persen) maka petani hanya mengeluarkan uang Rp 18.850 per Kg, jagung komposit harga normal Rp 10.435 per Kg (disubsidi 77 persen) maka petani hanya mengeluarkan Rp 2.400 per Kg serta kedelai yang berharga normal Rp 13.125 per Kg (disubsidi 76 persen) maka petani hanya bermodal Rp 3.150 untuk mendapatkan kedelai itu per Kg.
Kadis Pertanian Gowa, Asriawan Umar kepada media saat berada di stand produk unggulan Dinas Pertanian, Jumat (19/7) kemarin mengatakan, subsidi benih tanaman pangan ini harus segera diturunkan pemerintah sebab jika tidak maka sudah pasti para petani yang sudah siap menanami lahannya saat ini terpaksa mendapatkan benih tanaman pangan dengan harga normal di pasaran maupun pengecer.
”Petani pasti mau tidak mau harus membeli benih itu dengan harga normal. Kasihankan. Makanya subsidi itu harus turun minggu ini, agar petani tertolong,” kata Asriawan Umar. (sar)