Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Akui Bontonompo Layak Jadi Juara

HUMASGOWA—–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menerima kunjungan Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kelurahan Bontonompo, Kecamatan Bontonompo, Senin (26/6).

 

Untuk penilaian ini dilakukan di dua lokasi yakni lokasi pertama di Kelurahan Bontonompo, Kecamatan Bontonompo dan Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu.

 

Ketua Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Saleh menuturkan, setelah melihat kondisi lapangan yang ada di Kelurahan Bontonompo, dan melihat data awal yang telah diverifikasi oleh tim, dirinya yakin jika Kelurahan Bontonompo sangat layak sebagai juara.

 

“Kami sangat yakin, saya melihat bahwa kondisi lapangan yang ada di Kelurahan Bontonompo, saya juga sudah melihat data awal yang telah diverifikasi oleh tim dan alhamdulillah memang kelurahan ini sudah sangat layak untuk menjadi juara,” kata Muhammad Saleh.

 

Apresiasi dan penghargaan pun disampaikannya di hadapan Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina karena Kabupaten Gowa telah berpartisipasi aktif untuk mengikuti lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

 

“Saya kira kami atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ucapkan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Gowa yang telah berpartisipasi aktif untuk mengikuti Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan kami sampaikan salam hormat dari bapak Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, kami juga sudah melaporkan bahwa Kabupaten Gowa tahun ini mengikuti Lomba Desa dan Kelurahan ini,” ujar Kepala Dinas PMD Provinsi Sulawesi Selatan ini.

 

Pihaknya juga mengingatkan akan pentingnya pemanfaatan potensi dan produk lokal, sehingga mampu mengakselerasi

perekonomian di desa dan kelurahan masing-masing.

 

“Kami mengingatkan kembali pentingnya pemanfaatan potensi dan produk lokal sehingga akan mengakselerasi perekonomian, keberhasilan potensi adalah sangat ditentukan oleh kapasitas aparatur desa dan kelurahan dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.

 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina dalam sambutannya menuturkan, melalui pelaksanaan Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2023 diharapkan dapat memperkenalkan berbagai terobosan dari inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Kelurahan.

 

“Kami berharap kondisi desa dan kelurahan pasca bangkit dari bencana pandemi mampu melakukan stimulus pertumbuhan ekonomi maupun menjaga stabilitas ekonomi dan sosial yang baik,” kata Kamsina.

 

Sekda Gowa juga mengatakan, jika Kelurahan Bontonompo dipercaya untuk mewakili pelaksanaan Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional maka Pemerintah Kabupaten Gowa sangat siap.

 

“Apabila Kelurahan Bontonompo dipercaya untuk mewakili tingkat nasional maka kami sangat siap,” ujar Kamsina yang menerima Tim Penilai bersama Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Mussadiyah Rauf.

 

Lomba Desa dan Kelurahan yang diselenggarakan ini merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam membangun desa di mana paradigma pembangunan yang lebih mengutamakan pembangunan ekonomi sudah seharusnya beralih menjadi paradigma pembangunan yang lebih menitikberatkan pemberdayaan masyarakat.

 

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya berlangsung secara seremonial dan rutin setiap tahunnya akan tetapi ada kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat terutama masyarakat di Kabupaten Gowa,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gowa, Muhammad Basir menjelaskan, Kelurahan Bontonompo dan Desa Pakatto sebelumnya telah mengikuti penilaian tingkat Kabupaten Gowa, keduanya berhasil lolos dalam verifikasi lapangan sehingga terpilihlah Kelurahan Bontonompo di Kecamatan Bontonompo dan Desa Pakatto di Kecamatan Bontomarannu mewakili Kabupaten Gowa dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023.

 

“Sesuai dengan juknisnya lombanya di tingkat kabupaten, sebanyak 18 kecamatan wajib mengusulkan desa dan kelurahannya untuk dinilai pada tingkat kabupaten, maka tersaring lah tiga besar Kelurahan dan tiga besar desa.

 

Dari tiga besar kelurahan dan tiga besar desa ini turunlah tim verifikator namanya Tim Verifikasi Kabupaten Gowa,” jelasnya.

 

“Berdasarkan hasil evaluasi kelurahan dengan desa sejauh mana perkembangan pemerintahannya. Dari tiga besar ini, maka terbentuklah tim lomba tingkat Kabupaten Gowa yang mencari masing-masing satu desa dan satu kelurahan, terpilihlah dua lokasi tersebut,” jelas Basir.

 

Adapun indikator penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan adalah bagaimana tata kelola pemerintahannya, ilustrasi pemerintahannya, ada dokumentasinya, kelengkapan buku-buku administrasinya.

 

“Yang kedua, bagaimana kelembagaan yang ada di desa dan kelurahan itu. Di desa ada namanya Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ada namanya PKK ada namanya RT, RW dan ada namanya karang taruna, di kelurahan juga begitu. Kalau mereka berfungsi, apa pembuktiannya. Adakah dokumentasinya, ada administrasinya misalnya. Kalau di kelurahan ada namanya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau BPD di desa atau PKK di desa dan kelurahan pasti ada regulasinya.

Memiliki SK pengurus PKK desa dan kelurahannya sampai SK kelompok Dasawismanya di tingkat RT dan RW di desa dan kelurahan tersebut,” terang Basir.

 

Kemudian bagaiman tingkat partisipasinya dalam membangun desa dan kelurahannya juga menjadi penilaian.

 

Basir berharap, desa dan kelurahan tersebut mampu masuk dalam nominasi di tingkat provinsi.

 

“Tapi kami berharap bukan hanya nominasi saja, tapi juga juara,” pungkasnya.(AF)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

5 × = 50