Ket.Gambar : Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo didampingi Kadis. Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.Gowa, Idris Faisal Kadir bertemu 9 profesor di Rujab Bupati Gowa, Senin (16/5).

GOWA, BKM– Selama lima jam, sistem kelas tuntas yang ditelorkan Bupati Gowa, H Ichsan YL sejak 2 Mei 2011 dikupas habis sembilan professor yang datang dari Jakarta maupun Sulsel. Para guru besar pendidikan ini mengorek parameter Ichsan tentang sistem wajib belajar sembilan tahun dengan metode kelas tuntas atau tidak ada lagi anak yang tinggal kelas.

Sharing pendapat antara Bupati Gowa dengan pakar-pakar pendidikan itu cukup apresiatif. Tak satu pun celah dari sistem kelas tuntas itu dilewatkan para professor yang tertarik dengan terobosan yang diakui mereka fantastis lantaran idenya berasal dari seorang pejabat pemerintahan yang tidak punya latar ilmu pendidikan.

Secara detil, Ichsan memaparkan konsep yang diakuinya merupakan sebuah referensi bagi dunia pendidikan, bukan hanya di Gowa secara khusus, tapi juga Sulsel dan Indonesia secara umum.

Dari jam ke jam sharing pendapat, para guru besar itu pun menyatakan kagum atas otak brilian yang dimiliki mantan anggota DPRD Sulsel ini.

Ditantang debat oleh guru besar yang bertandang di rumah jabatannya di Jl Beringin, Tinggimae, Kel. Tombolo, Kec. Somba Opu, Senin (16/5) pukul 11.30 Wita itu, Ichsan mengaku tidak gentar. Adik kandung Gubernur Sulsel, H Syahrul YL ini malah enjoy menjawab pertanyaan para professor baik dari segi potensi guru hingga kejiwaan anak.

Para guru besar itu seperti Prof Dr Bambang Soepeno, MPd (Konsultan Bank Dunia Kementerian Pendidikan RI), Prof Dr H Abdorahman Ginting S, PhD (Konsultan Program Bermutu Kementerian Pendidikan RI), Prof Dr H Said Hamid Hasan, MA (Univ Pendidikan Indonesia), Prof Dr Aris Munandar (Rektor UNM) dan Prof Dr Muh Jufri, S.PSi, MSi (Psikolog Anak UNM) pun kagum.

Bahkan mereka merasa terobosan ini perlu direkomendasikan agar bisa menjadi program nasional yang bisa diterapkan di seluruh Indonesia.”Ini sebuah proses perbaikan pendidikan ke depan,” kata Prof Dr H Said Hamid Hasan, MA, guru besar Universitas Pendidikan Indonesia.

Bupati Gowa, H Ichsan YL setelah para guru besar tersebut meninggalkan rujab pukul 16.30 Wita kepada wartawan mengatakan, dari pertemuannya dengan para pakar pendidikan itu banyak kontribusi yang diperolehnya. Apalagi, para professor usai eksposenya tentang kelas tuntas berharap pemikiran ini perlu jadi perhatian semua stake holder untuk lebih memperkaya sistem kelas tuntas tersebut.

”Keterpanggilan mereka (guru besar) itu merupakan respon positif bagi Gowa. Dan mereka semua berpendapat agar prinsip kelas tuntas diteruskan,” kata Ichsan didampingi Kadis Pendidikan Olahraga dan Pemuda Gowa, H Idris Faisal Kadir.(saribulan)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

8 × = 16