Soal Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan

MAKASSAR——- Sebanyak 40 guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan dukungan penuh kepada Bupati Gowa, H. Ichsan Yasin Limpo, terkait dengan program pembelajaran kelas tuntas berkelanjutan. Dihadapan para guru besar tersebut, mantan anggota DPRD Sulsel menjelaskan sejauh mana manfaat dan sasaran dari program tersebut, di ruang rapat majelis guru besar UNM, Senin 6/2.

Dihadapan Rektor UNM, H. Arismunandar, beserta majelis guru besar UNM, yang acap kali memperoleh aplaus itu, Ichsan Yasin Limpo mengajak guru besar UNM bersama dengan 50 guru besar se Indonesia untuk mempromosikan dan membawakan program kelas tuntas menjadi program nasional. “ Saya mengajak guru besar UNM untuk menjadikan program kelas tuntas menjadi program bersama bukan sekedar program milik Ichsan dan Gowa,” ujar Bupati Gowa.

Bupati Gowa dua periode ini yang di dampingi oleh Kapolres Gowa, AKBP Totok Lisdiarto dan Dandim 1409, Letkol ARM Bambang Irawan dan Kepala Dikorda Kab Gowa, H. Idris Faisal Kadir Dalle, Kepala Dinas PU Amin Yakob, Kepala BPMPD, H. Abd Rauf Kr Kio, menjelaskan latar belakang munculnya ide program diawali dengan hak dasar anak didik dari semua lapisan untuk mendapatkan pendidikan secara gratis. “Hak pendidikan ini telah diatur secara jelas dalam undang-undang, kita wajib untuk menjalankannya,” tekannya. Namun pelaksanaan dilapangan belum menyentuh tepat sasaran bahkan kualitas pendidikan setelah sekian tahun tidak memperlihatkan peningkatan secara signifikan.

Program pendidikan yang tidak mengenal istilah tidak kelas bagi anak didik hanya mensyaratkan kehadiran 80% bagi siswanya. Sistem ini sudah lama dikenal di negara lain, bahkan di beberapa negara maju istilah tinggak kelas menjadi sesuatu yang aneh di telinga mereka. Pendekatan yang dilakukan untuk program ini merupakan pendekatan kualitas guru dan anak didik dengan bantuan media pengajaran.

Secara tidak langsung kelas tuntas berkelanjutan akan mendorong dan memacu guru, kepala sekolah hingga pengawas untuk meningkatkan kompetensinya, sehingga minat dan prestasi siswa juga meningkat.

Beberapa guru besar yang hadir diantaranya Prof. Sapto Haryoko, Prof. Mansyur, Prof. Aspar Rahman, Prof. Hamzah dan Dr. Nurdin Noni menyatakan dukungan positif untuk program yang bertujuan peningkatan kualitas pendidikan. Bahkan para guru besar UNM siap untuk membantu menyempurnakan teknis dari program kelas tuntas berkelanjutan ini. Rektor UNM, Prof. Dr. H. Arismunandar, Mpd menyatakan secara institusi dan kepakaran guru besar UNM siap untuk mendorong dan mengawal program kelas tuntas berkelanjutan.

Diakhir eksposenya Ichsan Yasin Limpo berkata, “April 2012 saya menyatakan program sistem pembelanjaran kelas tuntas berkelanjutan bukan lagi milik Ichsan Yasin Limpo. Namun telah menjadi milik 50 guru besar yang siap untuk diperjuangakan di tingkat nasional,” menutup pembicaraan. (***)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

50 − = 41