Bendungan Karaloe Dapat Perhatian Anggota DPR RI
Kunker DPR RI
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjelaskan tentang perkembangan Bendungan Karaloe kepada jajaran anggota Komisi V DPR-RI. -foto/humas-

Adnan Ingin Gowa Punya Bendungan Sendiri

SUNGGUMINASA—–Pembangunan Bendungan Karaloe berlokasi di perbatasan Kecamatan Biringbuli dan Tompobulu Kabupaten Gowa disempat mandek dalam proses pengerjaanya menyita perhatian anggota DPR RI. Hal ini terlihat dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI di Kabupaten Gowa.

Rombongan berjumlah 22 orang ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Anton Sukartono Suratto. Diterima oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, didampingi jajaran Musipida Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Kamis (16/11).

Anton Sukartono Suratto menjelaskan tujuan kedatangan mereka untuk melihat langsung proyek bendungan ini. “Pembangunan Karaloe sempat mengalami masalah, kami ingin mengetahui progress pembangunan terkini serta meninjau langsung pelaksanaan pembangunan proyek ,” jelasnya

Hasil dari kunker ini selanjutnya akan dilaporkan dalam rapat komisi. ” Harapan kami bisa mendapatkan penjelasan yang komperensif terkait langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan bendungan,” jelasnya.

Sementara itu, Adnan menjelaskan permasalahan yang sempat dialami pembangunan bendungan ini disebabkan masih ada warga mengakui lahan miliknya.

” Bendungan ini sempat terhenti pengerjaannya selama tiga tahun karena persoalan lahan. Saya melakukan rapat Muspida dan pihak balai dan setelah rapat dilakukan konsinyasi dan kemudian dieksekusi. Namun sebelum eksekusi lahan kita lakukan, kita melakukan sosialisasi kepada 127 KK dan memberikan waktu selama satu minggu untuk berbenah, dan sekarang persoalan itu sudah selesai dan kini sudah masuk sesi pembangunan fisik bendungan,” jelas bupati.

Disebutkan Adnan, ada empat bendungan di Kabupaten Gowa yakni waduk Bilibili untuk Kota Makassar, waduk Karaloe untuk Kabupaten Jeneponto, waduk Nipanipa untuk Maros dan waduk Pammukulu untuk Takalar.

“Empat waduk ini semuanya sama sekali tidak diperuntukkan untuk Pemkab Gowa dan bahkan setiap permasalahan dari keempatnya, Gowa yang turun tangan mengatasinya. Karena itu, kami juga ingin memberikan usulan mudah-mudahan Gowa memiliki bendungan juga,” pinta Adnan.

Kepala BBWSPJ, T Iskandar memaparkan laporannya sampai sejauh mana progres pembangunan bendungan karaloe.

“Menurut estimasi, saat ini tahapan pembangunan bendungan telah berjalan dan diawali pembangunan intake dan terowongan yang sudah mencapai 400 lebih meter dari 595 meter rencana, dengan luas area 183,75 Km untuk pembangunan bendungan Karaloe ini.

Lahan itu sudah ada berikut tuntasnya pembebasan lahan yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya dengan rencana anggaran untuk tahap awal pembangunan bendungan Karaloe di tahun 2017 ini sebesar Rp 500 miliar lebih. (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

× 2 = 18