Sosialisasi
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL menghadiri seminar nasional dalam rangka Dies Natalies IPDN kampus Sulawesi Selatan Ke-7. -foto/humas-

KAMPILI—-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dibawah kepemimpinan Adnan Purichta Ichsan YL dan H. Abd Rauf Malaganni mendukung kehadiran revolusi mental di Indonesia. Dukungan ini salah satunya melalui serangkaian kebijakan di dunia pendidikan yang sudah berlangsung 10 tahun lalu dan terus disempurnakan hingga pemerintahan saat ini.

Hal ini dijelaskan oleh Adnan Purichta Ichsan YL dihadapan ratusan Praja IPDN Kampus Sulsel yang merupakan peserta Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalies IPDN Sulawesi Selatan Ke-7 di Balairung I Mallombasi Dg. Mattawang, Kampus IPDN Sulawesi Selatan, Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Senin (23/5).

Menurut Bupati Gowa bahwa revolusi mental sebagai persembahan dari Gowa melalui lahirnya generasi yang melahirkan pemikiran baru. “Pemerintah Kabupaten Gowa saat ini sudah menjalankan program revolusi mental salah satunya dengan mengubah kurikulum yang ada, yaitu penghapusan Mata Pelajaran Calistung untuk kelas 1 dan 2 SD dengan menggantinya dengan Program IMTAQ Indonesia. Program ini berada pada usia keemasan anak yaitu usia 0-8 tahun sehingga diharapkan dapat berperan dalam membangun karakter anak yang muaranya untuk mendukung revolusi mental sebagai agenda strategis pembangunan nasional,” jelas Adnan.

“Kita juga terus menjalankan Jum’at Ibadah, yang diperuntukkan bagi ASN Pemkab Gowa setiap pekannya serta masyarakat Gowa di pekan terakhir setiap bulannya. Kita mengupayakan untuk pembentukan mental pegawai yang bersandar pada tuhan YME melalui Jum’at Ibadah,” tambah Bupati termuda di KTI ini.

Seminar Nasional ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu’mang dengan tema seminar “Konstruksi Program dan Aksi Revolusi Mental dalam Bingkai Nawa Cita di Lingkungan IPDN Sulawesi Selatan Kementrian Dalam Negeri “. Pematerinya  adalah Dirjen Otonomi Daerah, Dr. Sumarsono, MDM  dan Direktur IPDN Kampus Sulawesi Selatan, DR. Andi Masrich .

Melalui Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis IPDN Sulsel ini diharapkan Praja IPDN dapat berperan sebagai pelopor revolusi mental sebagai agenda strategis pembangunan nasional. Sumarsono menekankan bahwa revolusi mental merupakan perubahan cepat dan mendasar cara berpikir, cara kerja dan cara hidup yang lebih baik dalam semangat berbangsa dan bernegara.

“Hakekatnya adalah membangun manusia baru dengan mengembangkan nilai-nilai strategik instrumental. Nilai-nilai ini bersifat lintas agama,dan  bisa diterima semua pihak serta tidak menargetkan suatu moralitas privat tapi membenahi moralitas publik. Praja IPDN dengan kelebihan yang dimilikinya diharapkan bisa mempelopori terwujudnya revolusi mentak ini,” harap Dirjen Otonomi Daerah ini.(*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

61 − 51 =