Ichsan Angkat Penyapu Jalan Jadi Guru
Ket.Gambar: Bupati Gowa, H Ichsan Yasin Limpo didampingi Kepala Dikorda Kab Gowa, Idris Faisal Kadir saat menemui para petugas kebersihan yang akan menerima beasiswa. -foto/humas-
[GOWA] Sudirman (27), penyapu jalan yang sehari-hari bertugas dari pintu gerbang perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar hingga monumen Adipura, Sungguminasa, Gowa, tak pernah membayangkan nasibnya akan berubah begitu cepat, dari seorang penyapu jalanan tiba-tiba menjadi guru honorer.
Bak kejatuhan durian runtuh, suatu pagi Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo menengok langsung aktivitas para penyapu jalan di seputar Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, dari 192 penyapu jalan (tukang sapu) di kota itu, ternyata ada enam diantaranya yang sangat memperhatikan pendidikan anaknya, meskipun di tengah keterbatasan ekonomi, Â mereka dengan susah payah menopang biaya pendidikan anaknya hingga perguruan tinggi, ada yang di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Menurut Ichsan, dia tak menyangka, dua anak penyapu jalan mampu melanjutkan pendidikan dan membiayai kuliahnya sendiri dari hasil pekerjaan yang langka dilirik orang itu, seorang diantaranya Sudirman (27) telah menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan menyandang predikat Sarjana Pendidikan (SPd). “Saya ndak nyangka kalau Sudirman itu seorang sarjana dan masih tetap mau menyapu jalan,†ujar Ichsan yang sengaja membeberkan kisah ini untuk menggugah kepedulian hadirin pada acara penyematan tanda kehormatan satya lencana karya satya dan pelepasan purna bhakti PNS lingkup Pemda Gowa di Baruga Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Kamis (15/8).
Meskipun sudah menyandang predikat sarjana, Sudirman, anak yatim-piatu yang terlahir dari keluarga tak mampu itu mengaku tetap akan menyapu jalan karena butuh biaya untuk menyelesaikan tunggakan penyelesaian studinya di kampus, dia juga mengajar anak-anak menulis dan mengaji di masjid yang sesekali dijadikan sebagai tempat tidurnya saat dirundung kantuk.
Ichsan menanyakan Sudirman apakah di sudah mengajar, dijawab belum, lalu bupati menawarkan Sudirman untuk mengajar di salah satu sekolah dan meninggalkan pekerjaan penyapu jalan. “Saya berani meminta pak Kadisporda mengangkat Sudirman sebagai guru honorer karena saya yakin, seorang yang memiliki akta pendidikan pasti memiliki kemampuan untuk mengajar, apalagi Sudirman terbilang cerdas dengan indeks prestasi (IP) diatas 3,†katanya.
Serahkan  SK Honorer
Menindaklanjuti tawaran bupati, Sudirman memenuhi undangan dan menghadap ke Kantor Bupati Gowa, Kamis (15/8), selain bertemu bupati, juga Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda, Idris Faisal Kadir.
Sudirman akhirnya dibuatkan Surat Keputusan (SK) Honorer yang ditandatangani langsung Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo untuk langsung mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sungguminasa.
Sudirman tak sendiri, ada tujuh anak lainnya juga mendapat perhatian khusus dari Ichsan Yasin Limpo, yakni Muhajirin, kakak beradik Awaluddin dan Wahidin, Nurniati dan Nirwana (anak Muhammad Basir, penyapu jalan), Asmirayanti (anak pengangkut sampah) dan Agus Setiawan Syahrir. Kesemuanya akan mendapat beasiswa selama proses penyelesaian studi di perguruan tinggi. “Saya masih punya dana tunjangan jabatan, 60 persennya untuk membantu saudara kita yang butuh bantuan pendidikan dan sosial untuk masyarakat, 40 persen untuk internal,†beber mantan anggota DPRD Sulsel ini.
Sebenarnya, tambah Ichsan, ia tak suka membeberkan bantuan yang sudah terbiasa dilakukannya sejak 1999 ini kepada bawahannya, dan tidak ada maksud lain kecuali hanya untuk menggugah kepedulian terhadap sesama, khususnya dilingkungan aparat pemda Gowa.
Ichsan tidak mengharapkan balasan apapun dari penerima beasiswa tersebut, dia hanya berharap agar anak-anak ini dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan berhasil mencapai prestasi terbaik untuk daerah ini.(*)