Sungguminasa—- Bupati Gowa, H. Ichsan Yasin Limpo menekankan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan perlu introspeksi melihat kondisi pendidikan saat ini,” Permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini mulai dari sisitem pendidikan hingga Ujian Nasional (UN) perlu ditelaah lebih dalam oleh Kementrian Pendidikan. Perlu ada instrospeksi dalam melihat hasil dari sistem pendidikan nasioanl kita sejak 20 tahun hingga 5 tahun terakhir ini,” tegas Ichsan pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Discovery Syekh Yusuf (2/5).

Menurut Bupati dua periode ini sistem pendidikan yang berlaku saat ini hanya melihat dari hasil outputnya, bukan dari proses pembelajaran itu sendiri. Sistem ini banyak menghasilkan anak putus sekolah dan pengangguran.

Peringatan Hardiknas tingkat Kabupaten Gowa turut dihadiri Muspida, pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa, serta anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Lebih lanjut orang nomor satu di Gowa ini mengatakan, ”Dana Ujian Nasional (UN) sebesar 644 Miliar daripada terbuang percuma dan berdampak pada stress nasional lebih bermanfaat jika digunakan untuk membiayai training bagi guru-guru seluruh Indonesia guna Peningkatan kapasitas dan kualitas guru yang berdampak positif terhadap proses belajar belajar,” urai Bupati pencetus Pendidikan Gratis di Gowa.

Menyikapi posko Drop Out yang dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan sekali lagi Ichsan mengatakan Gowa tidak memerlukan posko seperti itu di Gowa. Menurutnya Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) yang berlaku di daerah ini merupakan solusi permasalahan pendidikan nasional saat ini.

Hardiknas tahun ini Kab Gowa berhasil mebirimkan sisiwanya mewakili provinsi Sulawesi Selatan dalam lomba sains tingkat nasional. Mereka yang akan mengikuti olimpiade Rati Febrianingsih SDI Pakatto Kec Bontomarannu dan Ahmad Rizaldi SMPN 1 Sungguminasa (*)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

70 − 65 =