P2KP Gowa Launching Database Line ke Server Pusat
SUNGGUMINASA——-Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KP) Kabupaten Gowa kini telah berhasil merampungkan database line 9 kelurahan dari 14 kelurahan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa yang menjadi sasaran program nasional penataan kawasan permukiman ini. dari seluruh kabupaten di Provinsi Sulsel, Kabupaten Gowa merupakan daerah yang mampu memasukkan database line sembilan kelurahan di banding kabupaten lain yang hingga kini baru tercatat satu hingga empat kelurahan ter-update ke jaringan server sim pusat P2KP di Jakarta. Selasa (29/9) siang kemarin di kantor PNPM Mandiri Perkotaan Gowa (kompleks kantor Bappeda Gowa), launching perdana database line 100-0-100 yang menjadi program unggulan P2KP secara nasional ini dilakukan bersama-sama Korkot 6 Wilayah Gowa-Maros-Takalar, Nurliah Ruma dengan Pemkab Gowa diwakili Kepala Bappeda Gowa, Andi Kumala A Idjo dan Camat Somba Opu, Abdullah Sirajuddin.
Launching ini turut dihadiri para koordinator BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang dinaungi oleh Korkot 6 PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Gowa. Menurut Korkot 6 Wilayah Gowa-Maros-Takalar, Nurliah Ruma sebelum launching mengatakan, database line ini berisi profil umum yang meliputi tujuh indikator kerja dalam program P2KP tersebut dengan konsep 100-0-100.
Konsep ini kata Nurliah Ruma, dirancang untuk melihat sejauhmana pelaksanaan penataan kawasan permukiman di masyarakat khususnya dalam kawasan permukiman perkotaan. ”Melalui launching database line ini, seluruh aplikasi data P2KP secara nasional bisa ter-update. Kita yang ada di Gowa ini juga bisa melihat perkembangan penataan kawasan di provinsi lainnya,” kata Nurliah Ruma.
Dikatakannya, database line ini mulai dilauncingnya agar pelaksanaan program P2KP di Kabupaten Gowa terpantau dan terlapor secara langsung ke pusat. ”Kita tampilkan profil kekumuhan di daerah dengan harapan di seluruh wilayah sasaran P2KP ini dapat cepat tertuntaskan khususnya pada target 100-0-100 yang telah kita mulai laksanakan saat ini. dan kita harapkan penyelesaian database line pada lima kelurahan tersisa di Somba Opu ini bisa tuntas sampai Desember tahun ini. Kenapa database ini penting sebab, alat bergerak untuk masuk di program 100-0-100 ini adalah tersedianya database line tersebut dengan muatan tujuh indikator antara lain kepadataan penduduk, sistem pengolahan persampahan, mengatasi kebakaran, penataan lingkungan dari kumuh menjadi sehat dan bersih, dan lain-lain. Tentunya dengan adanya database line ini, seluruh BKM yang menjadi pengendali di kelurahan bisa bekerja lebih baik dan terstruktur,” jelas Nurliah Ruma.
Dalam kegiatan ini, tambah Nurliah Ruma pihaknya melibatkan jajaran Bappeda dan Camat sebagai tanda sinergitas dalam pelaksanaan program tersebut. Bahkan, media pun turut dilibatkan didalamnya sebagai pihak yang paling cepat melakukan penyebaran informasi ke masyarakat. ”kami juga berterima kasih ke media-media yang selama ini banyak membantu pergerakan kami dalam mensosialisasikan program ini lebih cepat sampai di masyarakat,” kata Nurliah Ruma lagi.
Sementara itu Kepala Bappeda Gowa, Andi Kumala A Idjo sebelum meresmikan launching database line tersebut, mengatakan selama kurang lebih lima bulan menjabat sebagai kepala Bappeda dirinya telah melihat kesingkronan program antara P2KP dengan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkab Gowa. Dari keoptimisannya melihat pola kerja Korkot 6 dan jajarannya ke bawah, Andi Kumala menginformasikan jika program P2KP ini sudah bisa mempergunakan anggaran cosharing yang disiapkan Pemkab melalui APBD 2015. ”Sinergitas ini harus dilaksanakan baik sebab semuanya untuk rakyat Gowa. Percepatan pencapaian target 100-0-100 dimana maksudnya adalah 100 persen lingkungan bersih, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen sanitasi yang baik ini, harus kita apresiasi,” katanya.
Andi Kumala mengaku yakin ke depan ini, dana cosharing untuk P2KP ini tidak hanya sebesar Rp 800 juta lebih tapi bisa lebih dari itu. ”Kalau pusat misalnya bisa memberikan Rp 350 juta per kelurahan kenapa Gowa tidak bisa memberikan hingga Rp 250 juta per kelurahan. Jadi kita upayakan penanggulangan kawasan kekumuhan dapat kita tekan serendah mungkin. Seluruh permasalahan lingkungan di setiap kabupaten itu sama, seperti masalah lingkungan, masalah perumahan, masalah sanitasi dan sebagainya. Dengan prestasi 100-0-100 nanti, yakinkan bahwa Kabupaten Gowa bisa lebih berprestasi dari Kabupaten Bantaeng. Sekecil apapun yang dilakukan Korkot6 dan BKM-nya akan berdampak pada kesejahteraan rakyat di Gowa,” kata Andi Kumala A Idjo. (sar)