Makassar —– Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tangka di Manipi, wilayah perbatasan Kabupaten Sinjai dan Gowa, Kamis (3/3) mulai beroperasi melayani kebutuhan warga di daerah pedalaman.

PLTA ini memberikan kontribusi daya listrik sebanyak 10 MW (Mega Watt), dan bagi PLN dirasakan sangat membantu untuk melayani kebutuhan listrik bagi warga di perbatasan kedua kabupaten. “PLTA Tangka ini menggunakan hydro yang ramah lingkungan dan sangat berarti bagi masyarakat Sinjai dan Gowa,” ujar General Manager PT PLN Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara) Ahmad Siang, saat peresmian PLTA tersebut di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (3/3).

Peresmian itu dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Eivind Homme, Presiden Direktur PT SMHP Knut Fossum, Bupati Sinjai Rudiyanto Asapa dan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo.

PLTA Tangka dibangun oleh investor PT Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP) dan menurut presiden direktur perusahaan tersebut, Knut Fossum, merupakan pembangkit listrik tenaga air pertama yang dibangunnya di Indonesia dan berkualifikasi Clean Development Mechanism (CDM).

Menurut Knut, untuk mengoperasikan pembangkit tersebut, pihaknya menggunakan 100 persen tenaga local dan menghormati persamaan hak bagi wanita, bahkan perusahaan ini juga dipimpin general manager seorang wanita, Nadia Rahma.

Ahmad Siang, mengatakan, PLTA Tangka akan mengikuti sistem listrik 150 KV milik PLN untuk memperkuat sistem kelistrikan Sulsel yang saat ini memiliki beban puncak 590 MW, sementara daya milik PLN mampu mencapai 700 MW. “Ini menandakan Sulsel masih sangat membutuhkan power plan untuk merespon pergerakan ekonomi yang makin pesat di Sulsel,” lanjutnya.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

85 − 75 =